Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melibatkan kelompok informasi masyarakat (KIM) untuk mewujudkan Pilkada 2024 yang aman dan tertib dengan menangkal berita bohong "hoaks".
"Kami melibatkan peran KIM untuk menciptakan pilkada yang aman dan tertib dengan menangkal berita bohong di media sosial," kata Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Bangka, Thony Marza di Sungailiat, Selasa.
Berdasarkan data, sebanyak 44 KIM yang sudah terbentuk dan tersebar di wilayah kecamatan di Kabupaten Bangka. Kelompok ini mempunyai peran penting membantu pemerintah karena berada di garda terdepan masyarakat.
"Mendeteksi dini dan Menangkal berita bohong di media sosial sangat perlu kita lakukan karena informasi yang disampaikan belum tentu semua benar atau sesuai fakta, hal ini kalau tidak dicegah dapat berdampak buruk di lingkungan masyarakat," jelas dia.
Dia optimis dengan kemampuan masyarakat mendeteksi dini, masyarakat tidak akan mudah terprovokasi dari pihak yang tidak bertanggungjawab.
"Saya ingatkan seluruh masyarakat supaya jangan mudah percaya dari informasi yang belum jelas kebenarannya terutama berita yang dianggap kurang akurat," ujar Thony Marza.
Koordinator Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Wilayah Bangka Belitung, Suryani berkeyakinan kelompok informasi masyarakat mampu menangkal berita bohong sebab sebelumnya sudah mendapat pembekalan memverifikasi informasi, termasuk memeriksa sumber, referensi silang dengan sumber terpercaya dan waspada terhadap berita utama yang sensasional
"Dengan memberdayakan komunitas yang terampil literasi media, kita dapat menciptakan pemilih yang lebih terinformasi dan kritis," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Kami melibatkan peran KIM untuk menciptakan pilkada yang aman dan tertib dengan menangkal berita bohong di media sosial," kata Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Bangka, Thony Marza di Sungailiat, Selasa.
Berdasarkan data, sebanyak 44 KIM yang sudah terbentuk dan tersebar di wilayah kecamatan di Kabupaten Bangka. Kelompok ini mempunyai peran penting membantu pemerintah karena berada di garda terdepan masyarakat.
"Mendeteksi dini dan Menangkal berita bohong di media sosial sangat perlu kita lakukan karena informasi yang disampaikan belum tentu semua benar atau sesuai fakta, hal ini kalau tidak dicegah dapat berdampak buruk di lingkungan masyarakat," jelas dia.
Dia optimis dengan kemampuan masyarakat mendeteksi dini, masyarakat tidak akan mudah terprovokasi dari pihak yang tidak bertanggungjawab.
"Saya ingatkan seluruh masyarakat supaya jangan mudah percaya dari informasi yang belum jelas kebenarannya terutama berita yang dianggap kurang akurat," ujar Thony Marza.
Koordinator Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Wilayah Bangka Belitung, Suryani berkeyakinan kelompok informasi masyarakat mampu menangkal berita bohong sebab sebelumnya sudah mendapat pembekalan memverifikasi informasi, termasuk memeriksa sumber, referensi silang dengan sumber terpercaya dan waspada terhadap berita utama yang sensasional
"Dengan memberdayakan komunitas yang terampil literasi media, kita dapat menciptakan pemilih yang lebih terinformasi dan kritis," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024