Pangkalpinang (Antara Babel) - Badan Ketahanan Pangan Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengelar lomba cipta menu pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) guna mengubah pola konsumsi pangan masyarakat di daerah itu.

"Kegiatan ini diharapkan dapat mengubah pola konsumsi dan mempercepat program penganekaragaman pangan masyarakat," kata Wakil Wali Kota Pangkalpinang, M Sopian usai membuka lomba B2SA di Pangkalpinang, Kamis.

Ia menjelaskan, faktor yang mempengaruhi pola konsumsi pangan masyarakat di antaranya jumlah anggota keluarga, pendidikan, budaya, lingkungan dan peraturan atau program pemerintah.

"Saat ini tingkat konsumsi beras masyarakat tinggi, sehingga pemerintah kota sulit menjaga stabilitas harga yang masih berfluktuasi tinggi pada kisaran Rp11.500 hingga Rp13.000 per kilogram," ujarnya.

Ia mengatakan keberhasilan program percepatan penganekaragaman pangan ini yaitu tingkat pola harapan pangan.

Berdasarkan hasil analisis 2015 pola konsumsi pangan melalui pola pangan harapan (PPH) di Kota Pangkalpinang tercatat sebesar 92,1. Angka tersebut harus ditingkatkan lagi hingga mendapat nilai 95.

"Salah satu upaya untuk meningkatkan PPH ini melalui lomba cipta menu B2SA. Dimana dalam perlombaan ini peserta harus menggunakan umbi-umbian, kacang-kacangan, buah dan biji-bijian sebagai bahan baku masakan," ujarnya.

Ia berharap masyarakat tidak lagi menjadikan beras sebagai pangan utama, tetapi juga disertai umbi-umbian, kacang-kacangan dan lainnya, sehingga ada keanekaragaman pangan masyarakat.

"Kami harapkan hal ini nantinya menjadi suatu kebiasaan yang bisa ditetapkan dalam menu keluarga sehari-hari," ujarnya.

Peserta lomba cipta menu B2SA ini berasal dari 14 kelurahan mewakili tujuh kecamatan di Kota Pangkalpinang, yaitu Kecamatan Gabek, Pangkalpbalam, Rangkui, Bukit Intan, Taman Sari, Gerunggang dan Girimaya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016