Sungailiat (Antara Babel) - Lembaga Kelautan dan Perikanan Indonesia (LKPI) Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengungkap, nelayan tradisional binaannya mengalami penurunan hasil tangkapan ikan mencapai 50 persen.

"Hasil tangkapan nelayan tradisional dibawah binaan kami mengalami penuruan yang cukup besar mencapai 50 persen dari hasil tangkapan biasanya," kata seorang Lembaga Kelautan dan Perikanan Indonesia (LKPI) Kabupaten Bangka, Fitri di Sungailiat, Senin.

"Nelayan kami sebelumnya mampu menangkap cumi-cumi sebanyak lebih kurang 50 kilogram, tetapi sekarang hanya mampu 25 kilogram bahkan sering hanya mendapatkan dibawah itu," katanya.

Menurutnya, nelayan tradisional dengan hanya menggunakan kapasitas kapal dibawah lima gross ton, tentu tidak memungkin melakukan penangkapan ikan jauh ditengah laut, sedangkan di kawasan penangkapan yang selama ini dilakukan penangkapan terdapat kegiatan penambangan biji timah dengan menggunakan kapal isap produksi (KIP).

"Pemerintah daerah harus memperhatikan nasib nelayan kami karena mereka juga mempunyai hak mendapatkan hasil tangkapan yang banyak tanpa terganggu oleh aktivitas lain," katanya.

Ia mengatakan, kondisi yang dialami masyarakat nelayan seperti ini terutama yang menggunakan kapal kecil berlangsung sudah lama.

"Kami dari masyarakat tentu berharap dengan pemerintah agar segera dapat membantu menyelesaikan persoalan yang dihadapi nelayan," ujarnya.

Pewarta: Kasmono

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016