Jakarta (Antara Babel) - Seorang remaja putri "menggantikan" M Hanif Dhakiri sebagai Menteri Ketenagakerjaan selama sehari dalam rangka peringatan Hari Anak Perempuan Internasional yang jatuh pada tanggal 11 Oktober.
Nur Annisa (17) dari Kepulauan Riau lolos tahap seleksi dan terpilih menjadi "Menteri Sehari" kemudian memimpin rapat layaknya rapat pimpinan di Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Selasa, yang membawahi Pejabat Eselon I dan II yang juga dipilih dari para finalis program "Girls Leadership: Sehari Menjadi Menteri" tersebut.
Acara digelar Kementerian Ketenagakerjaan bekerja sama dengan Plan Internasional untuk memperingati Hari Anak Perempuan Internasional dan sebagai bagian dari kampanye global dengan tema besar "Because I am A Girl" dan bertalian erat dengan peran Kemnaker dalam upaya menghapus pekerja anak di Indonesia dan kesetaran gender untuk memperoleh pekerjaan yang layak.
Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengatakan selama ini Kementerian ketenagakerjaan telah melakukan penarikan pekerja anak dari bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak.
Sejak tahun 2008-2016 telah ditarik sebanyak 80.555 orang pekerja anak yang dikembalikan ke pendidikan melalui program Pengurangan Pekerja Anak dalam rangka Mendukung Program Keluarga Harapan.
Pada tahun 2017 direncanakan akan ditarik 17.000 orang pekerja anak untuk dikembalikan ke pendidikan.
"Langkah efektif akan terus diupayakan pemerintah untuk menghapus kerja paksa, perbudakan modern, perdagangan orang dan pelarangan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak," ujar Menaker, saat menutup agenda "Sehari Jadi Menteri" tersebut.
Pada kegiatan tersebut, Menaker memberi kesempatan kepada Nur Annisa yang lolos tahap seleksi dan terpilih menjadi "Menteri Sehari" di Kementerian Ketenagakerjaan untuk berperan memimpin 10 rekan lainnya dalam rapat yang membahas upaya-upaya penghentian pekerja anak di Indonesia.
Hanif menjelaskan, Kemnaker sangat mendukung program tersebut untuk memberikan kesempatan bagi anak terutama anak perempuan untuk belajar memimpin, mengambil keputusan dan tumbuh mencapai potensi maksimalnya.
"Momentum ini sangat berharga untuk menunjukkan komitmen pemerintah dalam upaya pemberdayaan dan perlindungan anak perempuan. Anak-anak harus mendapatkan hak bermain, mengaktualisasikan diri untuk membentuk karakter dan belajar. Ini menyangkut investasi jangka panjang untuk membangun generasi muda Indonesia," tutur Hanif.
Hanif menambahkan pemerintah mendorong anak, khususnya anak perempuan untuk menyuarakan pendapatnya di dalam berbagai forum pengambilan keputusan dan partisipasi penuh perlu diberikan kepada anak perempuan untuk berkontribusi pada pencapaian pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Peringatan Hari Anak Perempuan ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesetaraan gender dan hak-hak perempuan, baik untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat Indonesia maupun masyarakat internasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
Nur Annisa (17) dari Kepulauan Riau lolos tahap seleksi dan terpilih menjadi "Menteri Sehari" kemudian memimpin rapat layaknya rapat pimpinan di Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Selasa, yang membawahi Pejabat Eselon I dan II yang juga dipilih dari para finalis program "Girls Leadership: Sehari Menjadi Menteri" tersebut.
Acara digelar Kementerian Ketenagakerjaan bekerja sama dengan Plan Internasional untuk memperingati Hari Anak Perempuan Internasional dan sebagai bagian dari kampanye global dengan tema besar "Because I am A Girl" dan bertalian erat dengan peran Kemnaker dalam upaya menghapus pekerja anak di Indonesia dan kesetaran gender untuk memperoleh pekerjaan yang layak.
Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengatakan selama ini Kementerian ketenagakerjaan telah melakukan penarikan pekerja anak dari bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak.
Sejak tahun 2008-2016 telah ditarik sebanyak 80.555 orang pekerja anak yang dikembalikan ke pendidikan melalui program Pengurangan Pekerja Anak dalam rangka Mendukung Program Keluarga Harapan.
Pada tahun 2017 direncanakan akan ditarik 17.000 orang pekerja anak untuk dikembalikan ke pendidikan.
"Langkah efektif akan terus diupayakan pemerintah untuk menghapus kerja paksa, perbudakan modern, perdagangan orang dan pelarangan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak," ujar Menaker, saat menutup agenda "Sehari Jadi Menteri" tersebut.
Pada kegiatan tersebut, Menaker memberi kesempatan kepada Nur Annisa yang lolos tahap seleksi dan terpilih menjadi "Menteri Sehari" di Kementerian Ketenagakerjaan untuk berperan memimpin 10 rekan lainnya dalam rapat yang membahas upaya-upaya penghentian pekerja anak di Indonesia.
Hanif menjelaskan, Kemnaker sangat mendukung program tersebut untuk memberikan kesempatan bagi anak terutama anak perempuan untuk belajar memimpin, mengambil keputusan dan tumbuh mencapai potensi maksimalnya.
"Momentum ini sangat berharga untuk menunjukkan komitmen pemerintah dalam upaya pemberdayaan dan perlindungan anak perempuan. Anak-anak harus mendapatkan hak bermain, mengaktualisasikan diri untuk membentuk karakter dan belajar. Ini menyangkut investasi jangka panjang untuk membangun generasi muda Indonesia," tutur Hanif.
Hanif menambahkan pemerintah mendorong anak, khususnya anak perempuan untuk menyuarakan pendapatnya di dalam berbagai forum pengambilan keputusan dan partisipasi penuh perlu diberikan kepada anak perempuan untuk berkontribusi pada pencapaian pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Peringatan Hari Anak Perempuan ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesetaraan gender dan hak-hak perempuan, baik untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat Indonesia maupun masyarakat internasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016