Implementasi solusi dua negara, termasuk pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat penuh berdasarkan perbatasan 1967 beserta Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, adalah "fundamental" bagi perdamaian di Palestina, kata Presiden China Xi Jinping.

Xi menekankan kepentingan mendesak untuk menghentikan perang serta dan meredakan ketegangan di kawasan dengan sepenuhnya melaksanakan resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan, menurut pernyataan Dewan Negara China,  Rabu (27/11).

Pemimpin China itu kembali menegaskan dukungan negaranya pada hak-hak "sah" rakyat Palestina, termasuk hak atas kenegaraan, eksistensi, dan hak untuk kembali ke tanah mereka.

Ia juga menyerukan keanggotaan penuh Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa serta penyelenggaraan konferensi perdamaian internasional yang inklusif dan efektif.

China, lanjut Xi, akan terus bekerja sama dengan komunitas internasional untuk mengakhiri perang serta memberikan bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

China juga akan terus mendorong upaya menuju resolusi yang "komprehensif, adil, dan langgeng" berdasarkan kerangka solusi dua negara, ujarnya.

Serangan mematikan Israel di Gaza terus berlanjut sejak kelompok perjuangan Palestina, Hamas, menyerbu Israel pada 7 Oktober 2023.

Israel kemudian melancarkan serentetan pembalasan hingga menyebabkan lebih dari 44.200 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, kehilangan nyawa.

Gempuran Israel telah memaksa hampir seluruh populasi Gaza mengungsi. Blokade yang dilakukan Israel telah menyebabkan kekurangan parah pada makanan, air bersih, dan obat-obatan hingga mendorong penduduk ke ambang kelaparan.

Di Mahkamah Internasional, Israel menghadapi gugatan genosida atas perang brutal yang dilancarkannya di Gaza.

 

Pewarta: Primayanti

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024