Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung jumlah penderita diabetes melitus selama 2023 mencapai 28.559 orang pasien, atau cukup tinggi karena kesadaran masyarakat menerapkan pola hidup sehat yang masih rendah.
"Kasus pasien diabetes melitus hingga Triwulan I 2024 sudah mencapai 9.601 orang dan diperkirakan terus meningkat hingga akhir tahun ini," kata Kepala Dinkes Kepulauan Babel Andri Nurtito di Pangkalpinang, Jumat.
Ia menyatakan jumlah kasus diabetes melitus di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama 2023 mencapai 28.559 orang atau mengalami peningkatan dibandingkan 2022 sebanyak 28.555 orang dan meningkat dibandingkan 2021 sebanyak 26.672 orang pasien.
"Pasien diabetes ini tidak hanya dialami orang dewasa, tetapi juga anak-anak di bawah umur," katanya.
Ia mengatakan penyakit diabetes melitus disebabkan dua faktor, pertama faktor keturunan atau genetik dan faktor kedua karena pola hidup yang tidak sehat. Misalnya faktor genetik, orang tua terkena diabetes maka anaknya dapat terjangkit penyakit gula ini.
Sementara itu penyakit diabetes yang disebabkan faktor pola hidup sehat karena pola makan yang tidak sehat tanpa diiringi aktivitas atau olah raga yang baik.
"Pola hidup tidak sehat inilah yang terus kita gencarkan, agar masyarakat tidak terjangkit penyakit berbahaya ini," katanya.
Ia mengimbau masyarakat rutin memeriksakan kesehatan dan menerapkan pola hidup sehat, berolahraga, mengurangi makan mengurangi gula, merokok dan lainnya.
"Gaya hidup sehat inilah yang harus diterapkan, agar masyarakat selalu sehat dan terhindar dari berbagai penyakit berbahaya yang membahayakan kesehatan dan jiwanya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Kasus pasien diabetes melitus hingga Triwulan I 2024 sudah mencapai 9.601 orang dan diperkirakan terus meningkat hingga akhir tahun ini," kata Kepala Dinkes Kepulauan Babel Andri Nurtito di Pangkalpinang, Jumat.
Ia menyatakan jumlah kasus diabetes melitus di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama 2023 mencapai 28.559 orang atau mengalami peningkatan dibandingkan 2022 sebanyak 28.555 orang dan meningkat dibandingkan 2021 sebanyak 26.672 orang pasien.
"Pasien diabetes ini tidak hanya dialami orang dewasa, tetapi juga anak-anak di bawah umur," katanya.
Ia mengatakan penyakit diabetes melitus disebabkan dua faktor, pertama faktor keturunan atau genetik dan faktor kedua karena pola hidup yang tidak sehat. Misalnya faktor genetik, orang tua terkena diabetes maka anaknya dapat terjangkit penyakit gula ini.
Sementara itu penyakit diabetes yang disebabkan faktor pola hidup sehat karena pola makan yang tidak sehat tanpa diiringi aktivitas atau olah raga yang baik.
"Pola hidup tidak sehat inilah yang terus kita gencarkan, agar masyarakat tidak terjangkit penyakit berbahaya ini," katanya.
Ia mengimbau masyarakat rutin memeriksakan kesehatan dan menerapkan pola hidup sehat, berolahraga, mengurangi makan mengurangi gula, merokok dan lainnya.
"Gaya hidup sehat inilah yang harus diterapkan, agar masyarakat selalu sehat dan terhindar dari berbagai penyakit berbahaya yang membahayakan kesehatan dan jiwanya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024