Penasehat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan bahwa kesepakatan damai untuk mengakhiri konflik Ukraina dapat dicapai dengan menekan Rusia, hal yang diharapkan dilakukan Donald Trump saat resmi menjabat.
"Saya pikir, Trump akan menekannya (Rusia). Saya yakin kesepakatan dapat tercapai," ujar Sullivan kepada CNN.
Menurut Sullivan, jika Amerika Serikat menolak membantu Ukraina lebih jauh, seperti menarik dukungan secara tiba-tiba dari Ukraina," dan menyetujui persyaratan Moskow, hal ini akan sangat merugikan kepentingan AS dalam jangka panjang.
"Saya pikir yang terpenting adalah Trump mengirim pesan kepada (Presiden Rusia Vladimir) Putin bahwa AS akan terus mendukung Ukraina, Eropa akan terus mendukung Ukraina hingga dan kecuali Rusia menerima ketentuan yang adil untuk perdamaian," tutup Sullivan.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengajukan inisiatif untuk menyelesaikan konflik di Ukraina secara damai: Moskow akan segera menghentikan tembakan dan menyatakan kesiapan untuk berunding setelah penarikan pasukan Ukraina dari wilayah baru Rusia.
Selain itu, imbuhnya, Kiev harus menyatakan penolakan terhadap niat untuk bergabung dengan NATO dan melaksanakan demiliterisasi dan denazifikasi, serta menerima status netral, nonblok, dan nonnuklir.
Pemimpin Rusia itu juga menyebutkan mengenai pencabutan sanksi terhadap Rusia.
Namun, setelah serangan teroris Angkatan Bersenjata Ukraina di wilayah Kursk, Putin menyebut mustahil untuk bernegosiasi dengan mereka yang "tanpa pandang bulu menyerang warga sipil, infrastruktur sipil, atau mencoba menciptakan ancaman terhadap fasilitas tenaga nuklir" sebut ajudan Kremlin Yuri Ushakov kemudian.
Dia menyatakan bahwa usulan perdamaian Moskow untuk penyelesaian Ukraina, yang sebelumnya disuarakan oleh kepala negara Rusia, belum dibatalkan, tetapi pada tahap ini, "dengan adanya kejadian ini," Rusia tidak akan berbicara dengan Ukraina.
Sumber: Sputnik-OANA
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Saya pikir, Trump akan menekannya (Rusia). Saya yakin kesepakatan dapat tercapai," ujar Sullivan kepada CNN.
Menurut Sullivan, jika Amerika Serikat menolak membantu Ukraina lebih jauh, seperti menarik dukungan secara tiba-tiba dari Ukraina," dan menyetujui persyaratan Moskow, hal ini akan sangat merugikan kepentingan AS dalam jangka panjang.
"Saya pikir yang terpenting adalah Trump mengirim pesan kepada (Presiden Rusia Vladimir) Putin bahwa AS akan terus mendukung Ukraina, Eropa akan terus mendukung Ukraina hingga dan kecuali Rusia menerima ketentuan yang adil untuk perdamaian," tutup Sullivan.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengajukan inisiatif untuk menyelesaikan konflik di Ukraina secara damai: Moskow akan segera menghentikan tembakan dan menyatakan kesiapan untuk berunding setelah penarikan pasukan Ukraina dari wilayah baru Rusia.
Selain itu, imbuhnya, Kiev harus menyatakan penolakan terhadap niat untuk bergabung dengan NATO dan melaksanakan demiliterisasi dan denazifikasi, serta menerima status netral, nonblok, dan nonnuklir.
Pemimpin Rusia itu juga menyebutkan mengenai pencabutan sanksi terhadap Rusia.
Namun, setelah serangan teroris Angkatan Bersenjata Ukraina di wilayah Kursk, Putin menyebut mustahil untuk bernegosiasi dengan mereka yang "tanpa pandang bulu menyerang warga sipil, infrastruktur sipil, atau mencoba menciptakan ancaman terhadap fasilitas tenaga nuklir" sebut ajudan Kremlin Yuri Ushakov kemudian.
Dia menyatakan bahwa usulan perdamaian Moskow untuk penyelesaian Ukraina, yang sebelumnya disuarakan oleh kepala negara Rusia, belum dibatalkan, tetapi pada tahap ini, "dengan adanya kejadian ini," Rusia tidak akan berbicara dengan Ukraina.
Sumber: Sputnik-OANA
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024