Pangkalpinang (Antara Babel) - Dinas Sosial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bakal membentuk "Sahabat Tagana" guna meningkatkan sinergi instansi pemerintah dan masyarakat dalam membantu penanganan korban bencana alam di daerah itu.
"Kami menargetkan akhir tahun ini forum 'Sahabat Tagana' sudah terbentuk, sehingga gabungan instansi pemerintah dan organisasi masyarakat bersatu menanggani bencana alam," kata Koordinator Tagana Dinsos Provinsi Kepulauan Babel Eko Susilo di Pangkalpinang, Rabu.
Ia menjelaskan "Sahabat Tagana" merupakan gabungan instansi pemerintah daerah, pusat, TNI/Polri, organisasi, tokoh agama, adat, dan masyarakat dalam mengoptimalkan penanganan dan evakuasi korban bencana alam.
"Selama ini penanganan dan evakuasi korban bencana alam masih kurang terkoordinasi dan sinergi, karena dilakukan secara tersendiri di masing-masing instansi pemerintah, TNI/Polri, dan masyarakat," ujarnya.
Ia mengatakan program "Sabahat Tagana" dicetuskan pada bulan lalu di Jakarta. Pada pencetusan itu, pemerintah mengundang seluruh unsur pemerintah, organisasi, dan relawan-relawan Tagana dari seluruh provinsi.
"Saat ini gaung 'Sahabat Tagana' di daerah masih kurang dan perlu optimalisasi sosialisasi guna mempercepat pembentukan program ini," ujarnya.
Ia berharap, pembentukan "Sahabat Tagana" mempercepat penyaluran bantuan dan evakuasi korban bencana alam.
"Pembentukan 'Sahabat Tagana' ini akan sangat membantu personel Tagana dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam melayani dan membantu korban bencana alam di daerah ini," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Kami menargetkan akhir tahun ini forum 'Sahabat Tagana' sudah terbentuk, sehingga gabungan instansi pemerintah dan organisasi masyarakat bersatu menanggani bencana alam," kata Koordinator Tagana Dinsos Provinsi Kepulauan Babel Eko Susilo di Pangkalpinang, Rabu.
Ia menjelaskan "Sahabat Tagana" merupakan gabungan instansi pemerintah daerah, pusat, TNI/Polri, organisasi, tokoh agama, adat, dan masyarakat dalam mengoptimalkan penanganan dan evakuasi korban bencana alam.
"Selama ini penanganan dan evakuasi korban bencana alam masih kurang terkoordinasi dan sinergi, karena dilakukan secara tersendiri di masing-masing instansi pemerintah, TNI/Polri, dan masyarakat," ujarnya.
Ia mengatakan program "Sabahat Tagana" dicetuskan pada bulan lalu di Jakarta. Pada pencetusan itu, pemerintah mengundang seluruh unsur pemerintah, organisasi, dan relawan-relawan Tagana dari seluruh provinsi.
"Saat ini gaung 'Sahabat Tagana' di daerah masih kurang dan perlu optimalisasi sosialisasi guna mempercepat pembentukan program ini," ujarnya.
Ia berharap, pembentukan "Sahabat Tagana" mempercepat penyaluran bantuan dan evakuasi korban bencana alam.
"Pembentukan 'Sahabat Tagana' ini akan sangat membantu personel Tagana dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam melayani dan membantu korban bencana alam di daerah ini," ujarnya.
Editor : Mulki
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016