Muntok (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, akan melatih 20 orang pemuda belajar membatik sebagai upaya menumbuhkan kemandirian usaha masyarakat di daerah itu.
"Kami berharap melalui kegiatan ini akan muncul pelaku usaha baru di sektor batik sehingga bisa menyediakan lapangan pekerjaan sekaligus keragaman jenis usaha," kata Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Bangka Barat, Agus Setiyadi di Muntok, Rabu.
Ia mengatakan, pelatihan membatik akan dilaksanakan di Muntok mulai 24 hingga 27 Oktober 2016 dengan materi teori, praktik langsung yang akan dipandu para narasumber dari Balai Besar Kerajinan Yogyakarta dan praktisi yang memiliki kompetensi di bidang batik.
"Pada tahun ini pelatihan khusus untuk batik cap, ke depan jika antusiasme masyarakat cukup baik, bisa juga digelar pelatihan batik tulis," katanya.
Ia mengatakan, untuk tahap pertama pihaknya akan melibatkan sebanyak 20 orang pemuda perwakilan dari seluruh kecamatan di daerah itu yang diharapkan ke depan bisa menjadi pelopor sekaligus menularkan ilmu dan keterampilan yang dimiliki ke pemuda di sekitarnya.
Pada pelatihan tersebut, kata dia, panitia akan menyediakan cetakan batik bermotifkan cual Muntok yang nantinya bisa digunakan untuk mengasah keterampilan para peserta.
"Kami sengaja membuat cetakan dengan motif cual agar nantinya bisa digunakan para peserta untuk membuat batik motif lokal pada berbagai media, sekaligus sebagai upaya pelestarian budaya yang ada di daerah itu," kata dia.
Motif cual Muntok selama ini belum banyak dikreasikan menjadi batik karena tingkat kerumitan yang cukup tinggi, dengan adanya material cetakan batik cap tersebut diharapkan ke depan bisa terus dikembangkan sehingga motif lokal tetap lestari.
"Kami optimistis jika ditekuni dengan sungguh-sungguh usaha batik motif cual akan berkembang dan mampu menjadi salah satu usaha yang menguntungkan karena tingkat persaingan belum ketat," kata dia.
Ia berharap melalui pelatihan tersebut nantinya akan muncul pelaku usaha baru di daerah itu sekaligus membantu pemerintah membangun kepariwisataan berbasis sejarah dan budaya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Kami berharap melalui kegiatan ini akan muncul pelaku usaha baru di sektor batik sehingga bisa menyediakan lapangan pekerjaan sekaligus keragaman jenis usaha," kata Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Bangka Barat, Agus Setiyadi di Muntok, Rabu.
Ia mengatakan, pelatihan membatik akan dilaksanakan di Muntok mulai 24 hingga 27 Oktober 2016 dengan materi teori, praktik langsung yang akan dipandu para narasumber dari Balai Besar Kerajinan Yogyakarta dan praktisi yang memiliki kompetensi di bidang batik.
"Pada tahun ini pelatihan khusus untuk batik cap, ke depan jika antusiasme masyarakat cukup baik, bisa juga digelar pelatihan batik tulis," katanya.
Ia mengatakan, untuk tahap pertama pihaknya akan melibatkan sebanyak 20 orang pemuda perwakilan dari seluruh kecamatan di daerah itu yang diharapkan ke depan bisa menjadi pelopor sekaligus menularkan ilmu dan keterampilan yang dimiliki ke pemuda di sekitarnya.
Pada pelatihan tersebut, kata dia, panitia akan menyediakan cetakan batik bermotifkan cual Muntok yang nantinya bisa digunakan untuk mengasah keterampilan para peserta.
"Kami sengaja membuat cetakan dengan motif cual agar nantinya bisa digunakan para peserta untuk membuat batik motif lokal pada berbagai media, sekaligus sebagai upaya pelestarian budaya yang ada di daerah itu," kata dia.
Motif cual Muntok selama ini belum banyak dikreasikan menjadi batik karena tingkat kerumitan yang cukup tinggi, dengan adanya material cetakan batik cap tersebut diharapkan ke depan bisa terus dikembangkan sehingga motif lokal tetap lestari.
"Kami optimistis jika ditekuni dengan sungguh-sungguh usaha batik motif cual akan berkembang dan mampu menjadi salah satu usaha yang menguntungkan karena tingkat persaingan belum ketat," kata dia.
Ia berharap melalui pelatihan tersebut nantinya akan muncul pelaku usaha baru di daerah itu sekaligus membantu pemerintah membangun kepariwisataan berbasis sejarah dan budaya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016