Belalang setan, serangga dengan nama yang menyeramkan, baru-baru ini menjadi perbincangan setelah insiden tragis yang menewaskan satu orang warga Bojonegoro seusai memakan serangga tersebut.
Serangga itu bukan hanya dikenal karena penampilannya yang menyeramkan juga unik,tetapi juga karena dampak berbahaya yang bisa ditimbulkan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Peristiwa serupa pernah terjadi sebelumnya di Yogyakarta pada tahun 2022. Saat itu, seorang warga diduga meninggal dunia setelah mengonsumsi belalang bulus, yang dikenal juga dengan sebutan belalang setan.
Lantas, kenapa belalang setan disebut berbahaya, hingga mampu menyebabkan kematian setelah dikonsumsi? Berikut adalah informasi lebih lanjut mengenal belalang setan, melansir berbagai sumber
Ciri-ciri belalang setan
Belalang setan (Aularches miliaris) merupakan jenis serangga dari keluarga Pyrgomorphidae. Serangga ini memiliki ciri khas berupa tubuh berwarna cerah yang membuatnya terlihat mencolok dan berbeda dari serangga lainnya. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai ciri-cirinya:
1. Bagian kepala dan dada berwarna gelap kebiruan dengan hiasan garis kuning cerah di sekitarnya.
2. Perutnya berwarna hitam dengan pola garis-garis merah yang menonjol.
3. Sayapnya berwarna hijau dengan bercak-bercak kuning yang menarik perhatian.
Habitat dan perilaku belalang setan
Belalang setan memiliki perilaku yang cukup unik. Berbeda dengan kebanyakan belalang yang aktif di siang hari, serangga ini justru lebih sering mencari makan pada malam hari. Saat merasa terancam, belalang setan cenderung bergerak lambat dan lebih sering menjatuhkan diri daripada terbang untuk melarikan diri.
Keunikan perilaku ini menjadikan belalang setan berbeda dari jenis belalang lainnya yang umumnya mencari makan di siang hari. Kebiasaan makan pada malam hari membuatnya lebih aktif pada waktu gelap.
Belalang setan tersebar di berbagai wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara, termasuk di Indonesia.
Habitat alaminya meliputi kawasan hutan, perkebunan, serta lahan pertanian. Serangga ini juga kerap dianggap sebagai ancaman bagi sektor pertanian karena kemampuannya yang dapat merusak tanaman.
Memiliki cairan yang beracun
Belalang setan memiliki mekanisme pertahanan diri yang unik dengan mengeluarkan cairan beracun dari tubuhnya.
Cairan ini biasanya diproduksi dari bagian dada (toraks) ketika serangga merasa terancam atau terganggu. Tujuannya adalah untuk melumpuhkan atau mengusir predator yang berpotensi membahayakan dirinya.
Ketika dipegang atau diganggu oleh manusia, belalang ini akan mengeluarkan cairan berbentuk busa yang terkadang disertai suara derikan.
Cairan tersebut dapat menyebabkan iritasi kulit pada sebagian orang dan mengandung senyawa kimia yang berpotensi membahayakan.
Walaupun hingga kini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa racun belalang setan dapat menyebabkan kematian pada manusia, efeknya dapat bervariasi tergantung pada seberapa besar paparan serta sensitivitas masing-masing individu terhadap zat tersebut.
Bahaya konsumsi belalang setan
Berdasarkan Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor Kep-13/MUI/IV/Tahun 2000 tentang Makan dan Budidaya Cacing serta Jangkrik, belalang diperlakukan serupa dengan jangkrik, yakni dianggap mubah atau halal untuk dikonsumsi selama tidak memberikan dampak yang merugikan (mudharat).
Namun, perlu diperhatikan bahwa tidak semua jenis belalang aman untuk dimakan, termasuk belalang setan yang diketahui memiliki sifat mematikan.
Meskipun hingga kini, belum ada penelitian yang secara pasti membuktikan bahwa racun belalang setan dapat menyebabkan kematian pada manusia. Akan tetapi, melihat peristiwa yang baru-baru ini terjadi di Bojonegoro, penting untuk diingat bahwa serangga ini tidak baik untuk dikonsumsi karena memiliki cairan beracun yang berpotensi membahayakan.
Langkah pencegahan
Untuk mencegah risiko dari belalang setan, berikut beberapa langkah yang dapat diambil:
1. Hindari kontak langsung: Jangan pernah untuk mencoba menyentuh atau mengganggu belalang ini jika menemukan nya, karena memiliki cairan yang beracun.
2. Gunakan pelindung : Jika Anda harus beraktivitas di area sekitaran yang banyak dihuni belalang setan, gunakan pakaian yang tertutup dan pelindung seperti sarung tangan.
3. Laporkan ke petugas: Jika populasi belalang setan di suatu daerah mulai mengganggu, sebaiknya, segera laporkan ke pihak terkait untuk penanganan lebih lanjut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024