Makassar (Antara Babel) - Ribuan massa melakukan aksi damai longmarch atau jalan bersamaan dari Masjid Al Markas Al Islami usai shalat Jumat menuju kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Makassar, Jumat.

Dalam aksinya peserta aksi menuntut Gubernur DKI Jakarta Petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di proses hukum terkait dengan statmennya dinilai menistakan agama.

Berdasarkan pantauan di jalan Urip Sumoharjo Makassar, ribuan massa berjalan beriringan melintasi jembatan layang (fly over) sambil berorasi dan mengucap takbir. Beberapa massa juga transit di Kantor DPRD Sulsel.

Ketua DPRD Sulsel HM Roem bersama beberapa anggota Dewan lainnya diminta demonstran naik di mobil tronton untuk memberikan orasi disambut takbiran massa.

"Silahkan menyampaikan aspirasi asalkan jangan ada kepentingan lain yang menunggangi. Seorang pemimpin harus berkata santun agar tidak menyakiti masyarakat," papar HM Roem dalam orasinya.

Pihaknya meminta peserta aksi tidak terprovokasi atas aksi 4 November 2016 itu dan diharapkan berjalan lancar dan damai.

Usai menyampaikan aspirasi, ketua DPRD ini diajak massa ikut bergabung bersama rombongan ke kantor Gubernur untuk penyampaian aspirasi.

Hingga saat ini demonstran masih memadati sejumlah titik seperti di jembatan layang atau Fly Over Makassar, kantor Gubernur Sulsel dan sejumlah lokasi aksi lainnya.

Aksi tersebut juga berimbas pada transaksi ekonomi, seperti pusat perdagangan emas jalan Somba Opu ditutup sementara serta jalan tersebut dijaga aparat kepolisian.

Demostran meminta Ahok agar diproses hukum terkait dengan pernyataan diduga menistakan agama. Selain itu mendesak penegak hukum segera melakukan penyelesaian pada kasus tersebut.

Pewarta: Darwin Fatir

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016