Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berupaya melakukan pencegahan terhadap wabah penyakit demam berdarah dengue (DBD) dengan pola 3MPlus.
"Pola pencegahan yang terus kita gencarkan yaitu 3MPlus, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk," kata Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Bangka Selatan Agus Pranawa di Toboali, Rabu.
Ia mengatakan, 3MPlus menjadi kunci pemberantasan penyebaran nyamuk demam berdarah karena dengan fogging itu hanya membunuh nyamuknya saja, tetapi tidak membasmi jentik.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat terutama orang tua yang jika anaknya sakit demam untuk segera membawanya ke fasilitas kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan.
"Ketika anak demam dan setelah beberapa hari panas tidak turun segera periksakan ke puskesmas terdekat, pastikan bukan disebabkan virus DBD," ujarnya.
DKPPKB Bangka Selatan mencatat sebanyak 215 kasus DBD pada 2024 atau mengalami peningkatan jika dibanding pada 2023 yang sebanyak 53 kasus.
Ia mengatakan, ratusan kasus tersebut tersebar di tujuh kecamatan dari delapan kecamatan yang ada di Kabupaten Bangka Selatan selama periode Januari sampai Desember 2024.
Adapun tujuh kecamatan yang terdapat kasus DBD yakni Kecamatan Toboali 143 kasus, Airgegas 27 kasus, Payung 16 kasus, Simpang Rimba satu kasus, Lepar Pongok delapan kasus, Kepulauan Pongok dua kasus, dan Kecamatan Tukak Sadai 18 kasus.
"Kasus DBD tertinggi terdapat di empat kecamatan yakni Kecamatan Toboali, Airgegas, Payung dan Kecamatan Tukak Sadai," ujarnya.
Ia mengatakan, dari jumlah kasus tersebut terdapat enam kasus meninggal dunia akibat DBD yang terjadi di dua kecamatan yakni Kecamatan Toboali dan Kecamatan Tukak Sadai.
"Dari ratusan kasus ini terdapat enam orang meninggal dunia yakni di kecamatan Toboali tiga kasus dan Kecamatan Tukak Sadai tiga kasus. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2023 yakni dua kasus," ujarnya.
Dalam upaya mencegah kasus DBD di Bangka Selatan, Agus Prabawa mengajak dan mengimbau seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah.
"Mari kita bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan rumah untuk mencegah penyebaran nyamuk demam berdarah agar kasus DBD tahun ini dapat kita tekan bersama," ujarnya.
Editor : Bima Agustian
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2025