Toboali, Bangka Selatan (ANTARA) - Dinas kesehatan pengendalian penduduk dan keluarga berencana (DKPPKB) Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat sebanyak 215 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di daerah itu selama tahun 2024.
"Sebanyak 215 kasus DBD di Bangka Selatan selama tahun 2024. Angka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2023 yang hanya 53 kasus," kata Kepala DKPPKB Bangka Selatan dr.Agus Pranawa di Toboali, Selasa.
Ia mengatakan, ratusan kasus tersebut tersebar di tujuh kecamatan dari delapan kecamatan yang ada di Kabupaten Bangka Selatan selama periode Januari sampai Desember 2024.
Adapun tujuh kecamatan yang terdapat kasus DBD yakni Kecamatan Toboali 143 kasus, Airgegas 27 kasus, Payung 16 kasus, Simpang Rimba 1 kasus, Lepar Pongok 8 kasus, Kepulauan Pongok 2 kasus, dan Kecamatan Tukak Sadai 18 kasus.
"Kasus DBD tertinggi terdapat di empat kecamatan yakni Kecamatan Toboali, Airgegas, Payung dan Kecamatan Tukak Sadai," ujarnya.
Ia mengatakan, dari jumlah kasus tersebut terdapat enam kasus meninggal dunia akibat DBD yang terjadi di dua kecamatan yakni Kecamatan Toboali dan Kecamatan Tukak Sadai.
"Dari ratusan kasus ini terdapat enam orang meninggal dunia yakni di kecamatan Toboali 3 kasus dan Kecamatan Tukak Sadai 3 kasus. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2023 yakni 2 kasus," ujarnya.
Dalam upaya mencegah kasus DBD di Bangka Selatan pada tahun ini, dr, Agus Prabawa mengajak dan menghimbau seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah.
"Mari kita bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan rumah untuk mencegah penyebaran nyamuk demam berdarah agar kasus DBD tahun ini dapat kita tekan bersama," ujarnya.
Ia mengatakan, pencegahan penyebaran nyamuk demam berdarah dapat dilakukan dengan cara menerapkan 3MPlus yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk.
"3MPlus menjadi kunci pemberantasan penyebaran nyamuk demam berdarah ini, karena jika hanya dengan fogging itu hanya membunuh nyamuknya saja, tapi jentiknya tidak," ujarnya.
Dirinya juga mengimbau kepada masyarakat terutama orang tua yang jika anaknya sakit demam untuk segera membawa anaknya ke fasilitas kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan.
"Ketika anak demam dan setelah beberapa hari panas tidak turun segera periksakan ke puskesmas terdekat, pastikan bukan disebabkan virus DBD," ujarnya.