Pangkalpinang (Antara Babel) - Forum Komunikasi Badan Eksekutif Mahasiswa (Forkom BEM) se-Bangka Belitung (Babel) membantah memiliki agenda politik tertentu terkait penyelenggaraan dialog terbuka Calon Wali Kota Pangkalpinang pada Senin.


"Kegiatan ini tidak disponsori pihak mana pun. Dialog ini murni inisiatif mahasiswa dan dananya berasal dari kas BEM yang tergabung dalam Forkom BEM se-Babel," tegas Presiden Mahasiswa Universitas Bangka Belitung (UBB), Hilman.


Hal itu dikemukakannya menyikapi tudingan calon Wakil Wali Kota Pangkalpinang Muhammad Sopian yang mempertanyakan motif pelaksanaan dialog tersebut. Sopian bersama calon Wali Kota Muhammad Irwansyah merupakan satu dari dua pasangan yang maju ke putaran kedua pilkada Pangkalpinang yang akan digelar 4 September 2013.


"Kami sudah mengirimkan undangan dan menghubungi pasangan calon yang diusung PDIP dan Partai Hanura itu, namun kami justru ditanya siapa yang menunggangi pelaksanaan kegiatan ini," kata Hilman.


Ia memastikan kegiatan tersebut merupakan inisiatif BEM untuk mengenal lebih dekat figur calon dan menyamakan persepsi dalam membangun dalam memajukan Kota Pangkalpinang.


Ia mengaku kecewa dengan ketidiakhadiran sekaligus tudingan yang dilontarkan salah satu kandidat wakil wali kota itu. Dialog itu hanya dihadiri pasangan Saparuddin - Maulana Aklil.


"Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum untuk menjalin hubungan baik antara mahasiswa dan calon wali kota serta sebagai sarana penandatangan kesepakatan dalam merealisasikan visi, misi dan program jika terpilih," kata Hilman.


Menurut dia, semua calon wali kota dan wakil wali kota seharusnya dapat menghadiri kegiatan itu untuk menunjukkan sejauh mana intelektualitas kandidat yang maju pada putaran kedua pilkada Kota Pangkalpinang.


"Kami ingin melihat pemahaman dan kemampuan kandidat dalam memajukan daerah serta menyelesaikan permasalah yang ada di daerah ini melalui dialog terbuka," ujarnya.


Sementara itu, kata dia, kampanye yang disampaikan kepada masyarakat bisa jadi hanya sebatas janji untuk meningkatkan perolehan suara karena hal tersebut sudah umum dalam politik.


"Kemungkinan masyarakat awam di daerah ini percaya saja apa yang disampaikan dalam kampanye, tetapi mahasiswa harus lebih kritis dalam menanggapi visi, misi dan program setiap calon sehingga percepatan pembangunan daerah berjalan lebih baik," kata Hilman.


Ia berharap mahasiswa di daerah itu dapat berperan lebih aktif dalam menyukseskan pilkada yang berkualitas, demokratis jujur dan adil.


"Pemilihan yang berkualitas akan dapat dicapai jika pemilih mengetahui dan mengenal figur calo wali kota," ujarnya.

Pewarta: Pewarta: Ongku Sutan H

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013