Washington (Antara Babel) - Seorang wali kota dari West Virginia
mengundurkan diri setelah mengomentari posting di Facebook yang bernada
rasial dengan menyebut Ibu Negara Michelle Obama sebagai "kera bersepatu
hak," ungkap media Amerika Serikat (AS).
Baverly Whaling, seorang wali kota di kota kecil Clay, telah mengakui komentar tersebut dan mengundurkan diri pada Selasa.
Saluran berita televisi lokal WSAZ mengonfirmasi bahwa Whaling telah mengundurkan diri.
Direktur Clay County Development Corp Pamela Ramsey Taylor mengatakan: "Akan sangat menyenangkan mempunyai Ibu Negara berkelas, cantik, bermartabat di Gedung Putih. Saya sudah bosan melihat kera bersepatu hak," tulisnya di dunia maya setelah Donald Trump menang dalam pemilihan presiden.
Whaling lalu merespon tulisan tersebut dengan komentar: "Anda membuat saya senang Pam."
Komentar tersebut lalu dihapus dan halaman Facebook kedua wanita itu akhirnya offline, lapor The Washington Post mengutip media setempat.
Staf di Clay County Development Corp mengatakan kepada WSAZ bahwa Taylor telah dikeluarkan dari posisinya.
Selama delapan tahun menjabat sebagai presiden AS, Obama dan keluarganya kerap kali menjadi sasaran penghinaan rasial.
Clay memiliki populasi kurang dari 500 penduduk, berdasarkan sensus tahun 2010.
Kehebohan atas komentar rasis dan respons sang wali kota yang tampaknya mengiyakan tersebut menyulut petisi online menuntut dua wanita tersebut dicopot.
Petisi di on www.thepetitionsite.com telah mengumpulkan 160.000 tanda tangan dari seluruh negeri.
Whaling telah meminta maaf dalam sebuah pernyataan pada Senin melalui The Washington Post dengan menulis: "Komentar saya tak ditujukan untuk rasis sama sekali."
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
Baverly Whaling, seorang wali kota di kota kecil Clay, telah mengakui komentar tersebut dan mengundurkan diri pada Selasa.
Saluran berita televisi lokal WSAZ mengonfirmasi bahwa Whaling telah mengundurkan diri.
Direktur Clay County Development Corp Pamela Ramsey Taylor mengatakan: "Akan sangat menyenangkan mempunyai Ibu Negara berkelas, cantik, bermartabat di Gedung Putih. Saya sudah bosan melihat kera bersepatu hak," tulisnya di dunia maya setelah Donald Trump menang dalam pemilihan presiden.
Whaling lalu merespon tulisan tersebut dengan komentar: "Anda membuat saya senang Pam."
Komentar tersebut lalu dihapus dan halaman Facebook kedua wanita itu akhirnya offline, lapor The Washington Post mengutip media setempat.
Staf di Clay County Development Corp mengatakan kepada WSAZ bahwa Taylor telah dikeluarkan dari posisinya.
Selama delapan tahun menjabat sebagai presiden AS, Obama dan keluarganya kerap kali menjadi sasaran penghinaan rasial.
Clay memiliki populasi kurang dari 500 penduduk, berdasarkan sensus tahun 2010.
Kehebohan atas komentar rasis dan respons sang wali kota yang tampaknya mengiyakan tersebut menyulut petisi online menuntut dua wanita tersebut dicopot.
Petisi di on www.thepetitionsite.com telah mengumpulkan 160.000 tanda tangan dari seluruh negeri.
Whaling telah meminta maaf dalam sebuah pernyataan pada Senin melalui The Washington Post dengan menulis: "Komentar saya tak ditujukan untuk rasis sama sekali."
Penerjemah: Ida Nurcahyani
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016