Toboali (Antara Babel) - Realisasi penyerapan anggaran belanja langsung Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, hingga November 2016 baru 49,1 persen atau masih di bawah target yang ditetapkan.

"Realisasi belanja tidak langsung mencapai 72,9 persen dari anggaran yang dianggarkan Rp940,9 miliar,"kata Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Bangka Selatan, Erwandi di Toboali, Selasa.

Ia menjelaskan belanja langsung ini merupakan belanja untuk pembangunan infrastruktur dalam mendukung kesejahteraan masyarakat. Sementara itu belanja tidak langsung itu seperti pembayaran gaji pegawai.

"Total realisasi penyerapan anggaran belanja lansung dan tidak langsung baru 59,8 persen atau sebesar Rp562,9 miliar dari anggaran yang dianggarkan Rp940,9 miliar," ujarnya.  
    
Ia mengatakan berdasarkan dengan data yang masuk ke DPPKAD rata-rata pembangunan baru dimulai pada triwulan ketiga 2016 dan ini menjadi kendala SKPD dalam mengoptimalkan program kerja dan penyerapan anggaran belanja langsung itu.

"Ada kegiatan yang tidak terlaksana, misalnya pembebasan lahan masyarakat senilai Rp20 miliar," ujarnya.

Menurut dia target penyerapan anggaran tahun ini maksimal 80 persen, karena banyak kegiatan yang sudah diprogramkan  tidak terlaksana.

"Itu estimasi maksimalnya dan bisa dilihat dari kontrak yang ada," katanya.

Ia mengimbau seluruh SKPD agar secepatnya melakukan pencairan dana program kerja, agar kegiatan itu tidak menumpuk diakhir tahun.

"Kami berharapkan SKPD mengintensifkan kinerja dalam penyerapan anggaran, sehingga tidak ada program kerja yang tidak jalan, karena kelalaian dan ketidaksiapan instansi tersebut," ujarnya.

Pewarta: Juniardi

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016