Muntok (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendorong pemerintah desa memanfaatkan anggaran dana desa untuk menyukseskan gerakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di daerah itu.

"Anggaran dana desa dari pemerintah pusat cukup besar, bahkan ada yang mencapai Rp1 miliar, sayang kalau tidak termanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat," kata Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Bangka Barat, M Effendi di Muntok, Kamis.

Ia mengatakan, peningkatan kesadaran dan dukungan sarana dan prasarana untuk menyukseskan program PHBS membutuhkan biaya yang cukup besar, sementara anggaran di daerah masih minim.

"Harus ada sinergitas dan koordinasi agar semua rencana kegiatan bisa mendapatkan alokasi anggaran sehingga masyarakat bisa merasakan langsung manfaat dana tersebut," katanya.

Melalui APBN, kata dia, anggaran yang dialokasikan untuk bidang kesehatan cukup besar sehingga masyarakat dapat melakukan pengembangan upaya kesehatan dengan pola pemberdayaan masyarakat.

Ia mencontohkan, pola pemberdayaan masyarakat yang bisa dilaksanakan, seperti posyandu, pemberian transport untuk kader kesehatan, pemberian makanan tambahan untuk balita, ibu hamil yang bermasalah gizinya dan berbagai kegiatan lainnya.

"Anggaran tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk mengaktifkan desa/kelurahan siaga," katanya.

Ia mengharapkan melalui berbagai pola yang dikembangkan pemerintah, para camat, lurah dan kepala desa agar berpartisipasi aktif dalam mendukung program kesehatan.

"Kami berharap peningkatan kesadaran dan kepedulian dalam bidang kesehatan mampu meningkatkan kesejahteraan, derajat kesehatan dan angka harapan hidup masyarakat Bangka Barat," kata dia.

Untuk meningkatkan kesadaran pemangku kepentingan, Dinas Kesehatan menggelar pertemuan dan koordinasi desa/kelurahan siaga Kabupaten Bangka Barat yang dilaksanakan di Ruang Operasional ll pemkab setempat dengan melibatkan kepala desa di daerah itu.

Kepala Bidang Promosi Kesehatan dan Pembinaan Masyarakat Dinkes Bangka Barat, Achmad Nursyandi menjelaskan pertemuan itu merupakan pertemuan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya di tingkat desa/kelurahan.

"Melalui koordinasi ini kami harapkan terjadi kerja sama yang baik antara pemerintah desa , kecamatan dan kabupaten sehingga pengelolaan desa siaga berjalan sesuai harapan," kata dia.

Melalui desa siaga, diharapkan ke depan masyarakat proaktif, tanggap kesehatan, dan mampu mengantisipasi  kemungkjnan kasus gizi buruk, permasalahan kehamilan dan berbagai penyakit lainnya.

"Melalui desa siaga kami harapkan ke depan berbagai permasalahan kesehatan bisa dicegah sejak dini," kata dia.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016