Pangkalpinang (Antara Babel) - PT Timah (Persero) Tbk menyalurkan Rp5,6 miliar untuk membantu modal usaha kepada 158 mitra binaan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung guna meningkatkan kemandirian dan daya saing produk UMKM di daerah itu.

"Kami berharap bantuan modal usaha Program Kemitraan periode II 2016 ini dapat meningkatkan usaha dan kesejahteraan keluarga mereka," kata Kabag Humas PT Timah (Persero) Tbk, Renny Hutagalung usai penandatangan surat perjanjian pinjaman dana Program Kemitraan PT Timah di Pangkalpinang, Selasa.

Ia menjelaskan dasar hukum pelaksanaan kegiatan ini yaitu Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-09/MBU/VII/2015 tentang Program Kemitraan dan Bina  Lingkungan jo Peraturan Menteri Nomor PER-08/MBU/2008.

Persetujuan Direktur Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Umum atas Memo Kepala PKBL dan Adsministrasi Nomor 605/Tbk/MO-040/2016 tentang Persetujuan Hasil Survei RAB Penyaluran Dana Pinjaman Calon Mitra Binaan Program Kemitraan PT Timah (Persero) Tbk Semester II 2016.

"Penyaluran Program Kemitraan Sementer II 2016 sebesar Rp5,6 miliar diberikan kepada 158 mitra binaan yang tersebar di kabupaten/kota di Pulau Bangka, Belitung, Karimun, Sebo Singkep," ujarnya.

Ia mengatakan bantuan pinjaman modal usaha Program Kemitraan ini sebesar R5,6 miliar ini dengan rincian Kota Pangkalpinang sebanyak 49 mitra binaan sebesar Rp1.694.000.000, Kabupaten Bangka 24 mitra binaan Rp648.000.000, Bangka Barat 10 mitra binaan Rp430.000.000, Bangka Tengah 37 mitra binaan Rp1.575.000.000, Bangka Selatan 17 mitra binaan Rp655.000.000.

Selanjutnya jumlah penerima bantuan pinjaman di Belitung 5 mitra binaan sebesar Rp210.000.000, Belitung Timur 4 mitra binaan Rp125.000.000, Karimun  5 mitra binaan Rp91.000.000, Dabo Singkep 5 mitra binaan Rp140.000.000 dan wilayah Jakarta 2 mitra binaan Rp100.000.000.

"Dana pinjaman periode I tahun ini sebesar Rp3,6 miliar. Jadi total dana pinjaman Program Kemitraan 2016 sebesar Rp9,2 miliar," ujarnya.

Menurut dia pengajuan proposal pinjaman usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi periode Sementer II 2016 sebanyak 180 pengajuan dengan nilai Rp12 miliar. Namun setelah dilakuakn survei lapangan dan evaluasi kelayakan usaha maka tidak semua pengajuan disetujui.

"Kami tidak bisa memenuhi seluruh pengajuan pinjaman yang diajukan pelaku UMKM, karena tidak memenuhi persyaratan administrasi, misalnya usaha yang mereka tekuni belum sampai satu tahun, belum memiliki usaha tetap dan lainnya," ujarnya.

Ia berharap mitra binaan yang menerima bantuan pinjaman lunak ini untuk memanfaatkan dengan sebaik-baiknya, agar berkembang dengan baik.

Kepala UMKM dan Koperasi Kepulauan Babel, Hasanuddin mengapresiasi PT TImah (Persero) Tbk membantu 158 mitra binaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), dalam meningkatkan kemandirian usaha kerakyatan di daerah itu.

"Bantuan pinjaman modal usaha ini sangat berdampak terhadap peningkatan perekonomian masyarakat di daerah ini," katanya.

Ia mengatakan bantuan pinjaman modal usaha dari PT Timah ini, dapat memperluas usaha dan jaringan pemasaran produk UMKM yang tersebar di Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung, Belitung Timur.

"Bantuan modal usaha ini akan memudahkan pelaku usaha modifikasi, kualitas produk dalam merebut segmen pasar lokal, nasional dan internasional," ujarnya.

Menurut dia perkembangan UMKM ini akan sejalan dengan sektor pariwisata, sehingga diperlukan sinergitas pemerintah daerah dengan perusahaan BUMN dan swasta dalam membina dan membantu pelaku usaha kecil ini.

"Kami terus mendorong program kemitraan ini PT Timah terus berlanjut dari tahun ke tahun dan kualitas serta kuantitas dana pinjaman ini bertambah," ujarnya.

Ia berharap pelaku UMKM yang menerima bantuan pinjaman untuk memanfaatkan dengan sebaik-baiknya, agar usaha yang ditekuni berkembang dengan baik dan mampu bersaing di pasar global.

"Dengan adanya bantuan pinjaman lunak dari PT Timah ini, produk UMKM dapat bersaingan di pasar Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), sehingga pelaku usaha kecil tidak hanya menjadi penonton, tetapi ikut bersaing di pasar global tersebut," ujarnya.

Arpan nelayan tradisional Sungailiat Kabupaten Bangka, mengaku bantuan modal usaha PT Timah ini sangat membantu usaha penangkapan ikannya.
 
"Dana pinjaman sebesar Rp10 juta ini akan digunakan untuk membeli peralatan tangkap ikan seperti jaring, box tempat penyimpanan ikan dan lainnya," ujarnya.

Ia mengaku sulit untuk meningkatkan hasil tangkapan, karena tidak memiliki biaya untuk membeli berbagai peralatan penangkapan ikan yang lebih baik.

"Selama ini kami hanya mengandalkan pancing dan bubu untuk menangkap ikan dan adanya bantuan pinjaman dari PT Timah ini sangat membantu saya dalam meningkatkan alat tangkap ikan dan memperbaiki perahu dan lainnya," ujarnya.

Sementara itu Suliswati pedagang sembako di Toboali, Kabupaten Bangka Selatan bersyukur dan berterima kasih kepada PT Timah memberikan pinjaman modal usahanya.

"Akhirnya cita-cita saya untuk meningkatkan usaha dari pengecer menjadi distributor sembako terkabul dan ini berkat pinjaman modal dari PT Timah," ujarnya.

Ia berharap PT Timah terus meningkatkan bantuan pinjaman modal usaha kepada pedagang kecil, guna meningkatkan usaha yang mandiri dan berdaya saing.

"Kami juga berharap PT Timah juga memberikan pelatihan kepada pedagang kecil, misalnya pelatihan manajemen dalam mengelola usaha, menggunakan informasi dan teknologi serta pelatihan bermanfaat lainnya," harapnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016