Pangkalpinang (Antara Babel) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengajukan Rp30 miliar, untuk menangani masalah banjir di daerah itu.

"Mudah-mudahan usulan dana penanganan banjir 2017 disetujui oleh pemerintah pusat," kata Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kepulauan Babel, Budiman Ginting di Pangkalpinang, Rabu.

Ia menjelaskan dalam penanganan banjir selama musim hujan ini, pemprov telah menganggarkan Rp14 miliar yang berasal dari APBD 2017.

"Kami telah menganggarkan Rp10 miliar melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Rp4 miliar dana cadangan di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Kas dan Keuangan Daerah (DPPKAD)," ujarnya.

Ia mengatakan dana ini untuk penanganan banjir hulu dan hilir melalui kegiatan pengerukan, penertiban saluran dan kolam retensi, serta penanganan sedimentasi aliran sungai hingga laut.

Selain itu dana ini untuk penanganan dan bantuan berbagai kebutuhan korban bencana banjir.

"Saat ini potensi banjir besar cukup tinggi, mengingat kondisi sungai yang mengalami pendangkalan, kerusakan hutan dan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai yang masih rendah," ujarnya.

Menurut dia saat ini terdapat empat sungai berpotensi menyumbang banjir yaitu Sungai Baturusa, Rangkui, Pedindang dan Sungai Pusuk.

"Untuk mengantisipasi dan meminimalisir bencana ini, diperlukan sinergitas dan koordinasi semua pihak di provinsi, kabupaten/kota," ujarnya.

Ia berharap pemerintah pusat dapat menyetujui dana penanganan banjir yang diusulkan, agar tidak ada lagi banjir skala besar yang melumpuhkan perekonomian masyarakat di daerah ini.

"Pada awal tahun ini Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Bangka Tengah dan Bangka Barat terendam banjir setinggi 1,5 hingga 2 meter, sehingga melumpuhkan perekonomian dan merusak bangunan rumah, perkantoran dan fasilitas umum lainnya," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016