Toboali (Antara Babel) - Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menemukan daging sapi yang tidak layak konsumsi yang dapat merugikan kesehatan konsumen di daerah itu.'
    
"Daging sapi berwarna kehijauan dan menimbulkan bau tidak sedap," kata Kepala Bidang Peternakan pada Dispernak Kabupaten Bangka Selatan, Mulyana di Toboali, Senin.

Ia menjelaskan, penemuan daging yang tidak layak konsumsi ini diduga karena ada kesalahan dalam penyimpanan daging tersebut sehingga berubah warna menjadi kehijauan.

"Dugaan sementara bisa disebabkan karena penyimpanan yang salah sehingga daging berubah warna dan menimbulkan bau tak sedap," katanya.

Ia mengatakan, selama ini para peternak selalu mendapat pembinaan dan pengawasan dari pihak dinas peternakan. Jadi kecil kemungkinan, penyebab perubahan warna pada daging disebabkan oleh hal lain.

"Untuk lebih jelasnya kami akan cek di laboratorium," katanya.

Menurut dia, ada beberapa sebab perubahan pada daging untuk konsumsi ini menjadi berwarna atau menimbulkan bau. Pertama teknis penyimpanan yang kurang baik, kedua karena sapi sebelum dipotong sudah mengidap penyakit seperti antraks, namun saat ini belum ada sapi di Bangka Selatan yang mengidap penyakit itu.

"Kemungkinan besar ini disebabkan karena kesalahan dalam penyimpanan," ujarnya.

Ia menyarankan pembeli sebaiknya jangan buru-buru kalau hendak membeli daging, namun harus diteliti terlebih dahulu.

"Periksa dulu dagingnya apakah masih bagus atau tidak,cirinya cukup lihat warnanya saja kalau masih nampak kemerah-merahan itu masih bagus," sarannya.

Pewarta: Juniardi

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016