Muntok (Antara Babel) - Warga pesisir di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, didorong menekuni usaha budi daya udang vaname untuk mengikis ketergantungan ekonomi dari sektor tambang timah sekaligus meningkatkan kesejateraan masyarakat.

"Mulai 2017 akan kami bentuk kelompok percontohan usaha budi daya udang vaname, kami berharap rencana tersebut mendapat dukungan semua pihak agar bisa berjalan sesuai harapan," ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat Amir Hamzah di Muntok, Rabu.

Ia mengatakan, rencana pembentukan kelompok budi daya udang vaname tahun depan sudah mendapatkan dukungan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, bahkan sudah disetujui sekitar lima paket bantuan yang akan disalurkan ke Bangka Barat.

Agar rencana tersebut bisa direalisasikan, menurut dia, butuh anggaran dukungan dari APBD Kabupaten untuk menyiapkan beberapa sarana dan prasarana pendukung.

"Selain dari penganggaran kami juga minta dukungan dari nelayan atau kelompok nelayan membentuk koperasi untuk memudahkan penyaluran bantuan tersebut, saat ini berbagai bantuan dan hibah hanya bisa diberikan kepada kelompok yang sudah berbadan hukum, minimal koperasi," kata dia.

Menurut dia, usaha budi daya udang vaname cocok dikembangkan di daerah itu karena sumber daya alam dan lokasi cukup memungkinkan.

"Apabila dikembangkan akan memberi manfaat bagi warga pesisir dan kelestarian lingkungan karena usaha ini ramah lingkungan, bisa berkelanjutan dan akan memberikan lapangan pekerjaan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara nyata," kata dia.

Menurut dia, usaha budi daya perikanan akan mendukung perkembangan perekonomian daerah sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Meskipun masih berupa usaha sampingan nelayan, kata dia, usaha budidaya perikanan yang selama ini sudah berkembang, seperti budi daya kerang darah, kerapu, kakap dan kepiting sudah bisa dirasakan manfaatnya oleh para pelaku usaha.

"Kami optimistis jika percontohan itu berhasil akan mendorong warga lain untuk menekuni usaha tersebut dan berkelanjutan," katanya.

Ia mendorong nantinya para pelaku usaha budidaya tetap mengedepankan kelestarian alam dan menggunakan pola usaha ramah lingkungan, seperti pembatasan penggunaan obat-obatan dan bahan kimia berbahaya sehingga udang yang dihasilkan berkualitas dan berdaya saing.

"Produksi yang berkualias dan ramah lingkungan akan memunculkan kepercayaan pasar, untuk itu kami mendorong agar para pelaku usaha tetap mengedepankan cara budidaya ikan yang baik selaras dengan kebijakan pembangunan perikanan yang mandiri, berdaya saing dan berkelanjutan," katanya. 

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016