Melbourne (Antara Babel) - Warga Victoria telah diperingatkan agar bersiap menghadapi apa yang mungkin merupakan Natal paling panas di negara bagian itu dalam waktu lebih dari 100 tahun.

Biro Meteorologi (BOM) telah menaikkan status gelombang panas yang diperkirakan akan melanda Victoria pada Malam Natal jadi "parah" saat temperatur diperkirakan mencapai lebih dari 40 derajat Celsius di beberapa wilayah negara bagian tersebut.

Jika temperatur naik di atas prakiraan 35 derajat Celsius di Melbourne pada Hari Natal, maka itu akan menjadi Natal paling panas di kota tersebut sejak 1907, ketika kota itu dipanggang temperatur 41 derajat Celsius.

Rod Dixon, petugas senior prakiraan cuara di BOM, mengatakan gelombang panas tersebut akan mencapai puncaknya pada Hari Natal.

"(Itu akan jadi) menghanguskan bagi Hari Natal, dan angin cenderung bergerak ke utara. Itu akan mendorong temperatur naik jadi pertengahan 30 derajat Celsius, kondisi yang cukup hangat," kata Dixon kepada radio Australian Broadcasting Corporation (ABC) pada Kamis.

Chris Godfrey dari BOM mengatakan kondisi berat akan berubah, gelombang panas akan berlanjut sampai pekan depan, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis malam.

Godfrey mengatakan itu akan menjadi gelombang panas parah di Victoria pada musim panas setelah awal udara dingin pada musim tersebut.

"Setakat ini --walaupun banyak orang mengatakan musim panas belum benar-benar dimulai-- kita mulai menghadapi hari sangat panas," katanya.

Cuaca panas dan angin kencang di Victoria saat Natal tahun lalu memicu kebakaran semak di Wye River dan Separation Creek, sebelah barat-daya Melbourne di Great Ocean Road, dan menghancurkan sepertiga rumah di wilayah itu.

Pewarta:

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016