Toboali (Antara Babel) - Warga Toboali mengeluhkan pelayanan RSUD Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang dinilai lambat sehingga mengakibatkan pasien meninggal dunia.

"Saya tidak tahu apa penyakit yang diderita anak saya Abi (6) yang meninggal karena tidak mendapatkan pertolongan medis," kata Hendri, orang tua korban di Toboali, Jumat.

Ia menyebutkan pada awalnya penyakit yang dirasakan anaknya hanya sakit perut, lalu dibawa ke RSUD untuk mendapat perawatan.

"Dokter umum hanya melakukan cek darah dan urine, namun hingga sekarang sampai anak saya meninggal penyakit belum diketahui," katanya.

Menurut dia pelayanan yang lambat membuat dirinya kecewa dan tidak dapat mengetahui penyakit apa yang diderita anaknya.

"Bayangkan hingga jam sebelas malam tidak ada dokter yang memeriksanya dan terkesan dibiarkan hingga anak saya meninggal pagi ini," katanya.

Ia menjelaskan sekitar pukul 05.00 WIB kondisi kesehatan anaknya semakin menurun, namun tidak ada dokter yang melakukan pemeriksaan.

"Saya sempat bertanya kepada perawat, kemana dokter sehingga terjadi keributan antara istri saya dengan perawat itu," ujarnya menambahkan.

Direktur RSUD Bangka Selatan, Annisa membantah lambatnya pelayanan karena pelayanan yang diberikan kepada pasien sudah sesuai standar.

"Berdasarkan analisis dokter anak dan dokter bedah kemungkinan tingginya trombosit menjadi menyebabkan pasien meninggal," katanya.

Pewarta: Juniardi

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016