Purbalingga (Antara Babel) - Seluruh pendaki yang dilaporkan tersambar petir di Gunung Slamet telah dievakuasi, kata Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dinbudparpora) Kabupaten Purbalingga Prayitno.

"Mereka dalam keadaan selamat meskipun mengalami luka bakar. Sesampainya di Pos Pendakian Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Jumat (30/12), sekitar pukul 22.00 WIB, mereka langsung dibawa ke Puskesmas Karangreja untuk mendapat perawatan sebelum dibawa ke Tegal," katanya di Purbalingga, Jawa Tengah, Sabtu.

Ia mengatakan tiga pendaki asal Lebaksiu, Kabupaten Tegal, yang terdiri atas Novandio (17), Prayit (16), dan Ilham (17) diketahui berangkat mendaki Gunung Slamet melalui Pos Pendakian Bambangan, Desa Kutabawa, Kabupaten Purbalingga, pada hari Rabu (28/12).

Menurut dia, petugas Pos Pendakian Bambangan telah mengingatkan agar mereka waspada terhadap petir dan berhati-hati karena intensitas hujan cukup tinggi sehingga jalur pendakian menjadi licin.

Akan tetapi ketika hendak turun, kata dia, ketiga pendaki itu justru tersambar petir saat berteduh dalam tenda yang mereka dirikan di Pos VII jalur pendakian Gunung Slamet pada Kamis (29/12) malam.

Akibat sambaran petir itu, lanjut dia, dua orang di antaranya mengalami luka bakar dan satu pendaki lainnya luka dalam.

Oleh karena itu, tim "search and rescue" (SAR) gabungan yang terdiri atas 12 personel SAR Purbalingga dan tiga personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga segera melakukan upaya evakuasi pada hari Jumat (30/12) atau setelah mendapat informasi kejadian tersebut.

Prayitno mengakui sempat ada kabar yang beredar bahwa salah seorang pendaki yang tersambar petir itu meninggal dunia.

"Tidak ada pendaki yang meninggal dunia. Seluruhnya selamat meskipun mengalami luka," tegasnya.

Pewarta: Sumarwoto

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016