Pamekasan, Jawa Timur (Antara Babel) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mengimbau agar masyarakat di sembilan kecamatan hendaknya waspada kemungkinan pergerakan tanah di wilayah itu.

Menurut Koordinator Lapangan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Pamekasan, Budi Cahyono, kesembilan kecamatan itu masing-masing Kecamatan Pasean, Batumarmar, Palengaan, Kadur, Pakong, Waru, Larangan dan Kecamatan Pegantenan.

"Ini sesuai dengan rilis terbaru yang kami terima dari Pusat Vulkanologi dan Metigasi Bencana Geologi," katanya, di Pamekasan, Sabtu pagi.

Dia menjelaskan, jumlah kecamatan yang diperkirakan rawan terjadi pergerakan tanah ini, lebih banyak dari sebelumnya.

Pergerakan tanah pada zona menengah ini dapat terjadi jika curah hujan diatas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.

Ada juga yang zona tinggi, yakni jika curah hujan diatas normal, sedangkan gerakan tanah lama dapat aktif kembali.

"Tapi untuk Pamekasan pada zona menengah," kata Budi menjelaskan.

Ada 31 kabupaten/kota yang berpotensi terjadi pergerakan tanah.

Masing-masing Kabupaten Bojonegoro, Madiun, Nganjuk, Ponorogo, Pacitan, Trenggalek, Kota Kediri, Kabupaten Kediri, Tulungagung, Blitar, Malang, Kota Malang, Kota Batu, Lumajang, Probolinggo, Jember, Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi, Jombang, Mojokerto, Lamongan, Tuban, Pasuruan, Magetan, Ngawi, Gresik, Pamekasan, Sampang, Bangkalan, dan Kabupaten Sumenep. 

Pewarta: Abdul Aziz

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017