Sungailiat (Antara Babel) - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kemas Arfani mengakui daerah itu sudah swasembada pangan jika dilihat dari hasil beras yang telah dipanen masyarakat setempat.

"Kita ini sebenarnya sudah swasembada pangan, namun data yang kita punyai tidak masuk ke BPS (Badan Pusat Statistik) sehingga tidak bisa diklaim," katanya di Sungailiat, Jumat.

Menurut dia, pengolahan data pertanian khusus beras ini harus benar dan valid sehingga bisa dipertanggungjawabkan di BPS.

"Untuk kedepannya kita harus benar-benar mempersiapkan data yang valid dan pastikan data tersebut masuk ke BPS sehingga bisa diakui secara resmi," katanya.

Ia mengatakan, sawah cetak di Kabupaten Bangka sudah sangat luas dan realisasi tanamnya juga cukup besar begitu juga dengan hasil panennya.

"Kita sudah realisasi tanam padi 5.632 hektar, kita nomor dua se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di bawah Kabupaten Bangka Selatan dengan selisih 200 hektar," katanya.

Menurut dia, Kabupaten Bangka dinilai memiliki potensi yang cukup besar guna peningkatan dan produktivitas hasil panen sebab lahan persawahan milik warga dilokasi itu telah didukung dengan sistem pengairan yang lebih baik.

"Peluang peningkatan luas tanam harus terus dipacu, terutama didaerah-daerah yang potensial untuk ditanami padi," katanya.

Kemas mengatakan, apabila pangan sudah tercukupi, otomatis daerah kita akan mampu mengurangi gejolak- gejolak sosial di masyarakat.

"Dengan meningkatnya perekonomian masyarakat pasti akan membawa kesejahteraan, sehingga kesehatan dan pendidikan masyarakat menjadi lebih baik," katanya.

Pewarta: Kasmono

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017