Tokyo (Antara Babel) - Ratusan orang, sebagian besar pekerja asal Amerika, pada Jumat melancarkan unjuk rasa di ibu kota negara Jepang, Tokyo, untuk menentang Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump, beberapa jam sebelum ia dilantik di Washington.

Sejumlah orang mengacungkan lilin-lilin elektrik sementara sejumlah lainnya membawa poster-poster bertuliskan "Love Trumps Hate (Kasih Sayang 'Mengalahkan' Kebencian)" dan Women's Rights Are Human Rights (Hak Perempuan adalah Hak Manusia)", ketika mereka berjalan kaki di sebuah jalanan di pusat kota.

"Kepresidenan Trump membuat darah saya mendidih ... Semua nilai yang kita pegang, lepas. Ini saatnya untuk menyatakan sikap dan kekhawatiran kita serta melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan nilai-nilai yang kita hargai di Amerika," kata Bill Scholer, seorang guru seni.

"Saya dibesarkan pada tahun 1960-an, sekarang ini rasanya kita kembali mundur dan saya sangat khawatir bahwa kita akan kehilangan semua kemajuan yang sudah kita capai dalam tahun-tahun belakangan ini," kata Holly Thompson, seorang penulis.

Kalangan pendukung hak-hak perempuan di kota-kota berbagai negara Asia berencana menggelar protes serupa pada Sabtu.

Sebelumnya pada Jumat di Filipina, sekitar 200 orang dari kelompok nasionalis Filipina berunjuk rasa sekitar satu jam di luar kedutaan besar AS di Manila untuk menentang Trump.

Beberapa dari mereka mengacung-ngacungkan tulisan yang menuntut pasukan Amerika Serikat agar meninggalkan Filipina sementara sejumlah lainnya membakar gambar muka Trump.

Kepresidenan Trump dipantau secara hati-hati di beberapa wilayah Asia.

Trump menghebohkan China bulan lalu setelah melanggar kebijakan dengan menerima telepon dari Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, yang menyampaikan selamat atas kemenangan Trump dalam pemilihan presiden 8 November.

China menganggap Taiwan sebagai provinsinya dan menujukkan keberatan terhadap negara-negara yang berhubungan dengan Taiwan. Interaksi dengan Taiwan dianggap Beijing melanggar prinsip "satu-China". Trump bahkan mempertanyakan sikap AS menyangkut prinsip tersebut.

Trump melancarkan kritik tentang praktik dagang China dan mengancam akan menerapkan tarif hukuman terhadap impor dari China.

Presiden terpilih AS it juga mengatakan ia akan mematikan pakta perdagangan ambisius Asia-Pasifik serta mempertanyakan masa depan globalisasi dan perdagangan bebas.

Pewarta:

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017