Berlin (ANTARA) - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, dalam sebuah wawancara dengan koran Jerman, Die Welt, memperingatkan China agar tidak mendukung Rusia dalam perang melawan Ukraina, karena langkah itu bisa menimbulkan perang dunia.
Komentar Zelenskyy muncul ketika China mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak berhak untuk mengajukan tuntutan.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Sabtu (18/2) memperingatkan Menlu China Wang Yi tentang konsekuensi seandainya pihaknya memberikan dukungan peralatan untuk invasi Rusia ke Ukraina.
Di sela-sela konferensi keamanan global setelah keduanya bertemu di Muenchen, Jerman, Blinken menegaskan bahwa Washington khawatir Beijing sedang mempertimbangkan untuk memasok senjata kepada Moskow.
"Untuk kita, sangat penting bagi China agar tidak mendukung Rusia dalam perang ini," kata Zelenskyy kepada Die Welt.
Dia berharap China dapat mendukung Ukraina, tapi menurutnya hal itu saat ini tidak memungkinkan.
"Tapi saya melihat peluang bagi China untuk membuat penilaian pragmatis tentang apa yang terjadi di sini," tambahnya.
Menurutnya, jika China bersekutu dengan Rusia, akan terjadi perang dunia. "Saya pikir China sadar akan hal itu," imbuh Zelenskyy.
Baca juga: Kunjungi Ukraina jelang setahun invasi, Joe Biden janjikan bantuan lagi
Mengenai Moldova, Zelenskyy menjelaskan kepada Die Welt bahwa Ukraina telah meneruskan informasi kepada Presiden Moldova Maia Sandu, bahwa Rusia merencanakan kudeta di Moldova.
"Maia Sandu tidak pernah meminta bantuan saya, tapi dia berterima kasih atas informasi itu. Dia tahu situasi kami dengan sangat baik. Ukraina akan selalu siap membantu Moldova," lanjutnya.
Kremlin mengatakan pada Senin bahwa situasi hubungan Rusia dengan Moldova sangat tegang.
Baca juga: Presiden Ukraina: upaya Prancis dialog dengan Rusia sia-sia
Kremlin menuduh para pemimpin Moldova atas agenda anti-Rusia, satu minggu setelah Chisinau mengatakan pihaknya telah menggagalkan upaya kudeta Rusia.
Di sisi lain, China dan Hungaria siap bekerja sama dengan negara-negara lain untuk menghentikan permusuhan saat ini, kata Menlu Wang Yi di Budapest pada Senin menjelang kunjungannya ke Moskow.
"China dan Hungaria adalah negara yang cinta damai, oleh karena itu, saya senang bertemu anda lagi," kata Wang Yi selama pertemuan dengan Menlu Hungaria Peter Szijjarto.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Akhir Perang Ukraina dalam kendali Donald Trump
14 Desember 2024 18:23
Trump kecam Ukraina karena serang Rusia dengan rudal jarak jauh AS
13 Desember 2024 12:13
PBB serukan masyarakat global cegah eskalasi konflik Ukraina
3 Desember 2024 10:17
Rusia tawari Ukraina bertukar 630 tahanan perang
28 November 2024 10:42
Rusia luncurkan rudal balistik, NATO tegaskan dukungan bagi Ukraina
27 November 2024 12:19
Pasukan Korut menyamar sebagai penduduk Rusia untuk lawan Ukraina
25 November 2024 12:12
Zelenskyy optimistis perang Ukraina akan berakhir pada 2025
24 November 2024 13:06
Amerika Serikat akan izinkan Ukraina gunakan ranjau penghambat pergerakan Rusia
21 November 2024 18:31