Sungailiat (Antara Babel) - Sejumlah nelayan di lingkungan Matras Kabupaten Bangka meminta Pemprov Kepulauan Bangka Belitung membongkar Dermaga Ujung Pantai Batu Bedaun karena dianggap tidak bermanfaat dan membahayakan kapal nelayan berkapasitas kecil.

Menurut Syamsu, seorang nelayan di Sungailiat, Senin, dermaga yang dibangun sekitar lima tahun lalu itu dapat dimanfaatkan nelayan karena dianggap konstruksinya tidak sesuai dengan kondisi kapal maupun lingkungan dermaga.

"Dermaga yang dibuat dengan tiang beton dan lantai papan membahayakan kapal nelayan yang hanya rata-rata berkapasitas di bawah lima gross ton. Kapal yang ditambat labuh dapat pecah mengenai tiang dermaga saat gelombang air laut sedang tinggi," katanya.

Ia mengatakan, kegiatan dermaga juga juga tidak sesuai dengan kapal sehingga para nelayan mengalami kesulitan saat melakukan bongkar ikan hasil tangkapan.

"Kondisi fisik dermaga sama sekali tidak layak, sebagian papan lantai sudah banyak yang rusak bahkan membahayakan kalau kita melewati dermaga itu," kata Syamsu.

Ia berharap, pemerintah daerah lebih baik segera membongkar dermaga itu.

"Dermaga yang dibangun dari dana pemerintah itu memang sangat disayangkan karena pemanfaatannya tidak optimal. Seharusnya perencanaan awal dermaga itu harus melihat kondisi lapangan dan melibatkan nelayan serta disesuaikan dengan kapal yang melakukan aktivitas tambat labuh," katanya.

Ia mengatakan, jumlah kapal yang melakukan tambat labuh di sepanjang Pantai Bedaun lebih kurang 100 unit dengan kapasitas di bawah lima gronn ton dengan jangkauan penangkapan kurang dari 10 mil.

"Biasanya kami bersama dengan nelayan lainnya, hanya mampu melakukan penangkapan ikan di laut dengan jarak kurang dari 10 mil dengan waktu penangkapan kurang dari dua hari," katanya.

Pewarta: Kasmono

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017