Pangkalpinang (Antara Babel) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Bangka Belitung Yoseph meresmikan operasional Lembaga Pemasyarakatan Perempuan kelas III dan Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak Kelas II Pangkalpinang, Rabu.
"Mulai hari ini di Pangkalpinang telah memiliki Lapas Perempuan dengan Kepala LPP Pangkalpinang Nebi Virella dan Lapas Khusus Anak (LPKA) dikepalai Suyatno," katanya di Pangkalpinang, Rabu.
Dia mengatakan LPP dan LPKA saat ini sudah berdiri sendiri, manajemen operasionalnya sudah terpisah dari Lembaga Pemasyarakatan Tuatunu Pangkalpinang.
"Saat ini bagunan LPP ini masih di Lapas Tuatunu, namun nanti akan dibangunkan di atas area seluas dua hektare di lokasi Lapas ini juga. LPP ini sendiri sudah mengelola anggarannya. Jadi Kalapas Tuatunu tidak lagi mencampuri urusan LPP, begitu juga LPKA setelah peresmian ini akan menempati lapas di Rupbasan Pangkalpinang dan anggarannya juga akan dikelola sendiri," ujarnya.
Sementara Kepala LPP Pangkalpinang, Nebi Viarleni mengaku sangat senang dengan kepercayaan yang diberikan Dirjen Lembaga Pemasyarakatan kepadanya dan dirinya berjanji untuk bekerja semaksimal mungkin dalam mengemban tugas tersebut.
"Tentunya saya sangat bahagia dan senang mendapat kepercayaan ini. Sebagai langkah awal saya akan bekerja semaksimal mungkin sehingga tugas dan fungsi yang diembankan kepada kami bisa tercapai," katanya.
Ia mengatakan dirinya akan selalu bersinergi dengan pemerintah setempat untuk bisa melaksanakan tugas dan fungsi LPP yang dipimpinnya agar berjalan dengan baik.
"Tanpa bersinergi dengan Pemkot Pangkalpinang, kami tidak akan bisa menjalankan tugas dan fungsinya. Oleh sebab itu kami akan selalu bersinergi sehingga lapas nantinya benar-benar bersih dari narkoba dan telepon genggam," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Mulai hari ini di Pangkalpinang telah memiliki Lapas Perempuan dengan Kepala LPP Pangkalpinang Nebi Virella dan Lapas Khusus Anak (LPKA) dikepalai Suyatno," katanya di Pangkalpinang, Rabu.
Dia mengatakan LPP dan LPKA saat ini sudah berdiri sendiri, manajemen operasionalnya sudah terpisah dari Lembaga Pemasyarakatan Tuatunu Pangkalpinang.
"Saat ini bagunan LPP ini masih di Lapas Tuatunu, namun nanti akan dibangunkan di atas area seluas dua hektare di lokasi Lapas ini juga. LPP ini sendiri sudah mengelola anggarannya. Jadi Kalapas Tuatunu tidak lagi mencampuri urusan LPP, begitu juga LPKA setelah peresmian ini akan menempati lapas di Rupbasan Pangkalpinang dan anggarannya juga akan dikelola sendiri," ujarnya.
Sementara Kepala LPP Pangkalpinang, Nebi Viarleni mengaku sangat senang dengan kepercayaan yang diberikan Dirjen Lembaga Pemasyarakatan kepadanya dan dirinya berjanji untuk bekerja semaksimal mungkin dalam mengemban tugas tersebut.
"Tentunya saya sangat bahagia dan senang mendapat kepercayaan ini. Sebagai langkah awal saya akan bekerja semaksimal mungkin sehingga tugas dan fungsi yang diembankan kepada kami bisa tercapai," katanya.
Ia mengatakan dirinya akan selalu bersinergi dengan pemerintah setempat untuk bisa melaksanakan tugas dan fungsi LPP yang dipimpinnya agar berjalan dengan baik.
"Tanpa bersinergi dengan Pemkot Pangkalpinang, kami tidak akan bisa menjalankan tugas dan fungsinya. Oleh sebab itu kami akan selalu bersinergi sehingga lapas nantinya benar-benar bersih dari narkoba dan telepon genggam," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017