Pangkalpinang (Antara Babel) - Pemerintah Provinsi Bangka Belitung (Babel), menggandeng Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) membasmi hama penyakit tanaman lada putih dalam upaya meningkatkan produksi komoditas ekspor daerah itu.
"Saat ini, pihak Batan sedang melakukan penelitian bagaimana mencegah dan membasmi hama penyakit lada putih yang berasal dari tanah, bibit dan media lainnya," kata Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Babel, Sunardi di Pangkalpinang, Selasa.
Menurut dia, melalui kerja sama ini, tentu akan meningkatkan animo petani mengembangkan tanaman lada, karena mereka tidak lagi kesulitan membasmi berbagai penyakit tanaman lada seperti daun kuning, busuk pangkalbatang dan lainnya.
"Selama ini, petani dalam mencegah penyebaran penyakit tanaman lada dengan mencabut dan membakar tanaman yang dijangkiti hama penyakit tersebut, sehingga merugikan petani tersebut," ujarnya.
Selain membasmi berbagai hama penyakit, juga pihak Batan juga melakukan penelitian pembibitan lada yang berkualitas dan bebas penyakit.
"Saat ini, petani cukup kesulitan mendapatkan bibit lada yang sehat, karena sebagian besar tanaman lada dewasa yang dijadikan untuk pembibitan sudah tertular penyakit, sehingga hasil lada petani tidak optimal," ujarnya.
Menurut dia, Babel sejak dulu terkenal selain dikenal dengan salah satu daerah penghasil timah juga dikenal sebagai daerah penghasil lada putih bahkan daerah kepulauan tersebut merupakan daerah penghasil lada terbesar di dunia dengan nama Muntok White Pepper.
Namun, terhitung 2002 hingga 2010, produksi lada Babel terus mengalami penurunan seiring minat petani yang semakin berkurang karena kesulitan mendapat bibit berkualitas, tingginya biaya pengelolaan dan harga di pasaran yang masih kurang mensejahterakan petani.
"Sejak 2011 hingga saat ini, produksi lada mulai meningkat seiring pemerintah daerah menggencarkan kembali program revitalisasi lada melalui berbagai bantuan sarana produksi, bibit berkualitas, pembinaan dan pelatihan untuk memperluas lahan dan meningkatkan produksi ladanya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013
"Saat ini, pihak Batan sedang melakukan penelitian bagaimana mencegah dan membasmi hama penyakit lada putih yang berasal dari tanah, bibit dan media lainnya," kata Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Babel, Sunardi di Pangkalpinang, Selasa.
Menurut dia, melalui kerja sama ini, tentu akan meningkatkan animo petani mengembangkan tanaman lada, karena mereka tidak lagi kesulitan membasmi berbagai penyakit tanaman lada seperti daun kuning, busuk pangkalbatang dan lainnya.
"Selama ini, petani dalam mencegah penyebaran penyakit tanaman lada dengan mencabut dan membakar tanaman yang dijangkiti hama penyakit tersebut, sehingga merugikan petani tersebut," ujarnya.
Selain membasmi berbagai hama penyakit, juga pihak Batan juga melakukan penelitian pembibitan lada yang berkualitas dan bebas penyakit.
"Saat ini, petani cukup kesulitan mendapatkan bibit lada yang sehat, karena sebagian besar tanaman lada dewasa yang dijadikan untuk pembibitan sudah tertular penyakit, sehingga hasil lada petani tidak optimal," ujarnya.
Menurut dia, Babel sejak dulu terkenal selain dikenal dengan salah satu daerah penghasil timah juga dikenal sebagai daerah penghasil lada putih bahkan daerah kepulauan tersebut merupakan daerah penghasil lada terbesar di dunia dengan nama Muntok White Pepper.
Namun, terhitung 2002 hingga 2010, produksi lada Babel terus mengalami penurunan seiring minat petani yang semakin berkurang karena kesulitan mendapat bibit berkualitas, tingginya biaya pengelolaan dan harga di pasaran yang masih kurang mensejahterakan petani.
"Sejak 2011 hingga saat ini, produksi lada mulai meningkat seiring pemerintah daerah menggencarkan kembali program revitalisasi lada melalui berbagai bantuan sarana produksi, bibit berkualitas, pembinaan dan pelatihan untuk memperluas lahan dan meningkatkan produksi ladanya," ujarnya.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013