Sungguminasa, Sulsel (Antara Babel) - Sebanyak 44 orang warga Dusun Timbuseng, Desa Sakkolia, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan dilarikan ke RSUD Syekh Yusuf Gowa, Selasa malam, karena mengalami keracunan makanan.
Warga Dusun Timbuseng yang berdatangan terus bertambah, dan data sementara yang diterima sebanyak 44 orang harus dirawat usai menyantap makanan hajatan itu.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Dicky Sondani mengatakan, umumnya warga yang mengalami keracunan makanan itu adalah warga setempat karena Andarias Dg Ganyu (36) sedang melakukan hajatan yakni aqiqah.
"Jadi awalnya itu tidak langsung terkena, tapi setelah beberapa jam baru terasa dan satu per satu warga dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit," ujarnya pula.
Gejala yang mulai dirasakan warga sejak petang itu, yakni muntah, mual dan terus-terusan buang air besar (BAB) hingga membuat mereka lemas.
Semua warga yang sudah dilarikan ke rumah sakit kemudian ditangani oleh tim medis, sebelum gejala lainnya timbul akibat dari keracunan makanan tersebut.
"Mereka semua sudah ditangani dengan baik oleh petugas medis, dan sampai saat ini anggota di sana masih melakukan pendataan serta pihak rumah sakit tetap siaga," katanya lagi.
Personel Polres Gowa mendatangi rumah tempat hajatan, Andarias dan mengambil sampel makanan yang diperlukan.
Selanjutnya, polisi juga mendatangi rumah sakit untuk mendata semua korban keracunan dan berkoordinasi dengan tim laboratorium forensik (labfor) untuk melakukan pengujian secara laboratoris.
"Tuan rumah hajatan sudah dimintai keterangannya, dan semua jenis makanan sudah diambil sampelnya untuk selanjutnya diuji di labfor," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
Warga Dusun Timbuseng yang berdatangan terus bertambah, dan data sementara yang diterima sebanyak 44 orang harus dirawat usai menyantap makanan hajatan itu.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Dicky Sondani mengatakan, umumnya warga yang mengalami keracunan makanan itu adalah warga setempat karena Andarias Dg Ganyu (36) sedang melakukan hajatan yakni aqiqah.
"Jadi awalnya itu tidak langsung terkena, tapi setelah beberapa jam baru terasa dan satu per satu warga dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit," ujarnya pula.
Gejala yang mulai dirasakan warga sejak petang itu, yakni muntah, mual dan terus-terusan buang air besar (BAB) hingga membuat mereka lemas.
Semua warga yang sudah dilarikan ke rumah sakit kemudian ditangani oleh tim medis, sebelum gejala lainnya timbul akibat dari keracunan makanan tersebut.
"Mereka semua sudah ditangani dengan baik oleh petugas medis, dan sampai saat ini anggota di sana masih melakukan pendataan serta pihak rumah sakit tetap siaga," katanya lagi.
Personel Polres Gowa mendatangi rumah tempat hajatan, Andarias dan mengambil sampel makanan yang diperlukan.
Selanjutnya, polisi juga mendatangi rumah sakit untuk mendata semua korban keracunan dan berkoordinasi dengan tim laboratorium forensik (labfor) untuk melakukan pengujian secara laboratoris.
"Tuan rumah hajatan sudah dimintai keterangannya, dan semua jenis makanan sudah diambil sampelnya untuk selanjutnya diuji di labfor," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017