Pangkalpinang (Antara Babel) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan pendataan anak putus sekolah, sebagai upaya mengurangi anak putus sekolah di provinsi penghasil bijih timah itu.

"Kita sedang melakukan pendataan dan kajian untuk mengurangi angka anak putus sekolah yang tinggi di daerah ini," kata Sekretaris Daerah Pemprov Kepulauan Babel Yan Megawandi di Pangkalpinang, Rabu.

Ia menjelaskan hasil pendataan dan kajian ini sebagai pedoman dan intervensi pemerintah daerah dalam mengurangi anak putus sekolah tersebar di Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung dan Belitung Timur.

"Kami belum bisa menyampaikan berapa angka anak putus sekolah, karena masih dalam pendataan ke kabupaten/kota," ujarnya.

Ia mengatakan angka anak putus sekolah di daerah ini tinggi, karena faktor sumber daya manusia orang tua yang masih rendah. Kebanyakan orang tua mengajak anaknya untuk menambang bijih timah, melaut dan bertani.

"Hampir di seluruh daerah penambangan angka anak putus sekolah ini tinggi, sehingga diperlukan upaya dalam menekan masalah ini," ujarnya.

Menurut dia saat ini pendidikan diera moderenisasi dan perdagangan bebas sangat penting dalam menentukan kemajuan perekonomi dan daya saing masyarakat dalam menghadapi perdagangan global ini.

"Kita berharap para orang tua untuk lebih mengedepankan pendidikan anak-anaknya dan tidak lagi mengajak anaknya bekerja di tambang-tambang timah," ujarnya.

Ia berharap melakukan pendataan dan kajian ini dapat mempermudah pemerintah daerah dalam membentuk suatu formula dalam menekan angka putus sekolah ini," harapnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017