Pangkalpinang (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia menggelar rapat koordinasi (rakor) antarpemangku kepentingan dalam merevitalisasi bahasa daerah di Pulau Bangka di Pangkalpinang, Kamis (7/3) malam.
"Kegiatan ini, kita ingin menumbuhkan sikap positif penutur bahasa daerah aktif dari generasi muda," kata Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek Hafidz Muksin saat membuka rakor revitalisasi bahasa daerah Pulau Bangka, Kamis malam.
Ia mengatakan kegiatan rakor antarpemangku kepentingan dalam merevitalisasi bahasa daerah di Pulau Bangka digelar selama tiga hari dimulai Kamis (7/3) hingga Sabtu (9/3) dihadiri seluruh sekretaris daerah, kepala dinas pendidikan kabupaten dan kota serta tokoh masyarakat se-Pulau Bangka.
"Kita ingin rakor ini dapat menumbuhkan penutur bahasa daerah aktif khususnya anak-anak tingkat pendidikan dasar yaitu SD dan SMP, karena mereka lah nantinya menjadi pewaris bahasa daerah generasi berikutnya," ujarnya.
Ia menyatakan melalui rakor ini juga sebagai langkah bagaimana menciptakan ruang-ruang kreatif bagi anak-anak muda dalam berbagai aktivitas yang diwadahi Kemendikbudristek dalam berbagai perlombaan.
"Lomba inilah nantinya akan menjadi sebuah ajang, prestasi dalam mempelajari bahasa daerah ini," katanya.
Menurut dia para pemenang lomba berbahasa daerah ini tentunya akan diapresiasi dan selebrasi secara berjenjang melalui festival tunas bahasa daerah, sehingga akan muncul generasi bertalenta dalam berbahasa daerah.
"Kita akan menggelar berbagai perlombaan seperti menulis cerita pendek berbahasa daerah, berpidato, menulis puisi, pantun, bernyanyi, menulis aksara berbahasa daerah," katanya.
Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Babel Naziarto mengapresiasi dan mendukung revitalisasi bahasa daerah di Pulau Bangka ini.
"Kalau kita lihat secara empiris bahasa daerah di Kepulauan Babel ini sudah banyak berkurang. Oleh karena itu, kita mengucapkan terima kasih kepada Kemendikbudristek dalam menghidupkan kembali bahasa daerah di generasi penerus bangsa ini," katanya.