Pangkalpinang (Antara Babel) - Wakil Ketua Komisi 3 DPRD Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rio Setiady meminta pemerintah kota setempat meningkatkan lampu penerangan jalan yang saat ini masih sangat minim.
"Hingga kini kami banyak menerima laporan terkait keluhan dari masyarakat atas minimnya akses penerangan lampu jalan. Laporan masyarakat tersebut sudah masuk sejak akhir 2016 dan sampai sekarang Pangkalpinang sebagai ibu kota provinsi masih minim penerangan jalan," katanya di Pangkalpinang, Rabu.
Rio mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan pemanggilan terhadap pihak-pihak terkait untuk meminta konfirmasi atas hal tersebut.
"Apa tindakan dari pemkot ke depan terkait hal ini, apakah akan ada pembiaran atau melakukan perencanaan dengan menyiasati hal tersebut mengunakan anggaran belanja tahunan (ABT)," katanya.
Dikatakannya, jika dilihat selama ini lebih banyak masyarakat yang aktif melakukan penerangan lampu jalan dengan memasang lampu di jalan rumah mereka, padahal itu merupakan kewajiban dari pemerintah.
"Artinya di sini ada kewajiban yang tidak dilaksanakan oleh pemkot, karena kita sudah bayar pajak dan dana itu tidak jelas kemana," ujarnya.
Ia meminta pemkot segera bertindak jangan sampai masyarakat menjadi korban, apalagi baru-baru ini kita beberapa kali mendengar adanya tabrakan akibat minimnya penerangan lampu jalan di Pangkalpinang.
"Sebagai ibu kota provinsi dengan even-even internasional sudah seharusnya memiliki penerangan jalan dan tidak terkesan seperti kota hantu karena kurang penerangan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Hingga kini kami banyak menerima laporan terkait keluhan dari masyarakat atas minimnya akses penerangan lampu jalan. Laporan masyarakat tersebut sudah masuk sejak akhir 2016 dan sampai sekarang Pangkalpinang sebagai ibu kota provinsi masih minim penerangan jalan," katanya di Pangkalpinang, Rabu.
Rio mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan pemanggilan terhadap pihak-pihak terkait untuk meminta konfirmasi atas hal tersebut.
"Apa tindakan dari pemkot ke depan terkait hal ini, apakah akan ada pembiaran atau melakukan perencanaan dengan menyiasati hal tersebut mengunakan anggaran belanja tahunan (ABT)," katanya.
Dikatakannya, jika dilihat selama ini lebih banyak masyarakat yang aktif melakukan penerangan lampu jalan dengan memasang lampu di jalan rumah mereka, padahal itu merupakan kewajiban dari pemerintah.
"Artinya di sini ada kewajiban yang tidak dilaksanakan oleh pemkot, karena kita sudah bayar pajak dan dana itu tidak jelas kemana," ujarnya.
Ia meminta pemkot segera bertindak jangan sampai masyarakat menjadi korban, apalagi baru-baru ini kita beberapa kali mendengar adanya tabrakan akibat minimnya penerangan lampu jalan di Pangkalpinang.
"Sebagai ibu kota provinsi dengan even-even internasional sudah seharusnya memiliki penerangan jalan dan tidak terkesan seperti kota hantu karena kurang penerangan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017