Surabaya (Antara Babel) - Universitas Airlangga (Unair) Surabaya
menetapkan nilai ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SBMPTN) pada 2017 menjadi acuan menerima mahasiswa baru dari jalur
Mandiri.
"Tahun ini kami mensyaratkan untuk lulusan tahun 2015, 2016, dan 2017, yang ingin mengikuti seleksi jalur mandiri Unair harus mengikuti ujian SBMPTN 2017. Pada waktu mendaftar jalur Mandiri, peserta harus menyertakan kartu SBMPTN," kata Rektor Unair Prof M. Nasih di Surabaya, Rabu.
Nasih menjelaskan, penggunaan nilai ujian SBMPTN karena dia ingin proses seleksi jalur Mandiri berjalan lebih sederhana dari sebelumnya karena selama ini peserta tes jalur mandiri mengerjakan ujian tertulis berupa tes potensi akademik dan tes berdasarkan kelompok ilmu pengetahuan.
"Selain itu, soal ujian SBMPTN juga sudah memiliki bobot yang sesuai," tutur dia.
Untuk itu, lanjut Nasih, para peserta jalur Mandiri cukup menggunakan nilai tes SBMPTN, prestasi-prestasi akademik dan kesiswaan selama sekolah, dan surat kesanggupan membayar biaya perkuliahan jalur mandiri.
Dengan menjadi acuannya nilai tes SBMPTN, Nasih mengharapkan para peserta benar-benar mempertimbangkan program studi yang dipilih.
Dia menjelaskan, bila peserta kelompok ujian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SBMPTN 2017 ingin memilih program studi kelompok Ilmu Pengetahuan Sosial di jalur mandiri Unair, peserta diwajibkan mengikuti kelompok Ujian Campuran di SBMPTN 2017.
"Misalnya, peserta SBMPTN memilih Kedokteran, tetapi dia ingin memilih Komunikasi saat jalur Mandiri, dia harus mengikuti ujian IPC saat SBMPTN, baru bisa diterima di Komunikasi jalur mandiri," tutur Nasih.
Selain itu, pada pendaftar Bidikmisi atau yang kurang mampu secara ekonomi, mereka akan dibebaskan biaya pendaftaran. Asalkan, mereka memiliki nomor pendaftar Bidikmisi.
Pada tahun 2017, Unair akan menerima 5.225 mahasiswa baru. Pada jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Unair akan menerima 1.824 mahasiswa, jalur SBMPTN 1.830 mahasiswa, sementara jalur mandiri 1.571 Mahasiswa.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Tahun ini kami mensyaratkan untuk lulusan tahun 2015, 2016, dan 2017, yang ingin mengikuti seleksi jalur mandiri Unair harus mengikuti ujian SBMPTN 2017. Pada waktu mendaftar jalur Mandiri, peserta harus menyertakan kartu SBMPTN," kata Rektor Unair Prof M. Nasih di Surabaya, Rabu.
Nasih menjelaskan, penggunaan nilai ujian SBMPTN karena dia ingin proses seleksi jalur Mandiri berjalan lebih sederhana dari sebelumnya karena selama ini peserta tes jalur mandiri mengerjakan ujian tertulis berupa tes potensi akademik dan tes berdasarkan kelompok ilmu pengetahuan.
"Selain itu, soal ujian SBMPTN juga sudah memiliki bobot yang sesuai," tutur dia.
Untuk itu, lanjut Nasih, para peserta jalur Mandiri cukup menggunakan nilai tes SBMPTN, prestasi-prestasi akademik dan kesiswaan selama sekolah, dan surat kesanggupan membayar biaya perkuliahan jalur mandiri.
Dengan menjadi acuannya nilai tes SBMPTN, Nasih mengharapkan para peserta benar-benar mempertimbangkan program studi yang dipilih.
Dia menjelaskan, bila peserta kelompok ujian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SBMPTN 2017 ingin memilih program studi kelompok Ilmu Pengetahuan Sosial di jalur mandiri Unair, peserta diwajibkan mengikuti kelompok Ujian Campuran di SBMPTN 2017.
"Misalnya, peserta SBMPTN memilih Kedokteran, tetapi dia ingin memilih Komunikasi saat jalur Mandiri, dia harus mengikuti ujian IPC saat SBMPTN, baru bisa diterima di Komunikasi jalur mandiri," tutur Nasih.
Selain itu, pada pendaftar Bidikmisi atau yang kurang mampu secara ekonomi, mereka akan dibebaskan biaya pendaftaran. Asalkan, mereka memiliki nomor pendaftar Bidikmisi.
Pada tahun 2017, Unair akan menerima 5.225 mahasiswa baru. Pada jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Unair akan menerima 1.824 mahasiswa, jalur SBMPTN 1.830 mahasiswa, sementara jalur mandiri 1.571 Mahasiswa.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017