Pangkalpinang (Antara Babel) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berupaya meningkatkan kuota pupuk bersubsidi untuk membantu petani meningkatkan usaha pertaniannya.

"Alokasi pupuk bersubsidi tidak berubah atau tetap 45.000 ton per tahun, sementara luas areal pertanian terus bertambah," kata Ketua Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Kepulauan Babel, Yan Megawandi di Pangkalpinang, Jumat.

Untuk itu pihaknya akan terus mengusulkan penambahan kuota pupuk bersubsidi untuk para petani guna meningkatan produksi pangan dan mengurangi ketergantungan pasokan pangan dari luar daerah.

"Kami sudah beberapa kali menyurati pemerintah pusat agar kuota pupuk bersubsidi dapat ditingkatkan," katanya.

Ia menjelaskan, pupuk bersubsidi merupakan upaya pemerintah daerah menyediakan pupuk yang terjangkau untuk petani. Namun alokasi pupuk bersubsidi yang terpenuhi hanya 30 persen dari total kebutuhan pupuk di daerah itu.

"Saat ini ketersediaan dan penyaluran pupuk bersubsidi tidak sebanding dengan luas areal persawahan yang terus bertambah," ujarnya menambahkan.

Yan Megawandi menyebutkan luas areal persawahan pada 2012 tercatat hanya 10.000 hektare dan meningkat pada 2016 menjadi 22.000 hektare.

"Alokasi areal persawahan tersebut lebih diarahkan untuk tanaman pangan padi, dan areal lainnya untuk perkebunan. Ini menyebabkan kebutuhan pupuk untuk petani masih jauh dari cukup," ujarnya.

Untuk itu, pihaknya terus mengusulkan penambahan pupuk bersubsidi bagi petani hingga terpenuhi, karena jika kebutuhan pupuk tanaman tidak terpenuhi maka pertumbuhan tanaman tidak normal bahkan menyebabkan gagal panen.

"Meski tahun ini ada pengurangan secara nasional, kita tetap usulkan agar kuota pupuk bersubsidi kita ditambah untuk menghindari gagal panen," ujarnya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017