Koba (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menargetkan produksi lada petani daerah itu mencapai 250 kilogram per hektare, dengan memperbaiki pola tanam dan membiasakan menggunakan pupuk organik.

"Itu target minimal dengan hitungan satu batang lada petani bisa berproduksi sebanyak 0,6 ons, sedangkan sekarang ini baru rata-rata 0,5 ons per batang," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluh, Sajidin di Koba, Jumat.

Ia menjelaskan, di antara upaya untuk meningkatkan produksi adalah dengan memperbaiki pola tanam, membiasakan menggunakan pupuk organik dan memilih bibit unggul.

"Kami sudah menjalin kerja sama dengan Institut Pertanian Bandung dalam rangka mendorong petani untuk meningkatkan produksi lada mereka sehingga bisa menambah pendapatan dari komoditas unggulan ini," ujarnya.

Ia menyambut baik kedatangan Guru Besar IPB, Prof Dr Iswandi Anas yang dengan senang hati baru-baru ini datang ke Bangka Tengah dalam acara temu lapang dengan petani dan penyuluh.

"Kedatangan profesor tersebut setidaknya memberikan motivasi kepada para petani dan penyuluh karena cukup banyak ilmu yang ditularkannnya bagaimana cara meningkatkan produksi lada," ujarnya.

Dalam kegiatan temu lapang tersebut, kata Sajidin, guru besar IPB itu sangat menyarankan para petani membiasakan menggunakan pupuk organik karena tidak hanya menyuburkan tanaman lada tetapi juga memperbaiki unsur hara tanah sehingga menjadi lebih subur.

"Tentu kami terus mendorong petani lada menggunakan pupuk organik untuk meningkatkan produksi, karena lada saat ini menjadi andalan petani untuk meningkatkan perekonomian dengan harga yang masih relatif mahal yaitu mencapai Rp100 ribu lebih per kilo gram," demikian Sajidin.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017