Sungailiat (Antara Babel) - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Padli mengatakan hanya 11 sekolah tingkat SMP sederajat di daerahnya yang baru mampu menyelenggarakan UNBK dari 33 lembaga sekolah tingkat menengah pertama.

"Saya akui tahun ini baru 11 sekolah tingkat SMP yang mampu menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dari 33 sekolah," katanya di Sungailiat, Rabu.

Belum meratanya penyelenggaraan UNBK di daerahnya, katanya, karena sekolah itu belum tersedia sarana dan prasarana UNBK seperti belum masuknya jaringan internet serta kelengkapan komputer yang dibutuhkan.

"Bagi sekolah yang belum menyelenggarakan UNBK tentu melaksanakan sistem manual dimana para peserta ujian masih menggunakan lembar kertas baik soal maupun lembar jawaban," katanya.

Meskipun masih menggunakan sistem manual, kata dia, itu tidak mengurangi kualitas ujian para peserta.

"Kedepannya secara bertahap seluruh sekolah dapat melaksanakan ujian menggunakan sistem online meskipun saya akui dengan sistem ujian seperti perlu dipersiapkan secara matang mulai dari kemampuan daya listriknya, ketersediaan jaringan internet maupun hal pendukung lainnya," kata Padli.

Dia mengatakan, pihak sekolah yang melaksanakan UN berbasis komputer disarankan untuk menyediakan genset untuk mengantisipasi jika terjadi pemadaman listrik oleh pihak PLN termasuk menyediakan kelengkapan komputer atau laptop.

"Saya berharap selama pelaksanaan UN tidak terjadi pemadaman listrik bergilir oleh pihak PLN karena pemadaman listrik akan menganggu peserta dalam mengerjakan soal ujian," ujarnya.

Pewarta: Kasmono

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017