Koba (Antara Babel) - Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault merindukan munculnya Presiden Indonesia dari kalangan pondok pesantren, termasuk sekolah keagaamaan dan madrasah.
"Saya sangat ingin hadir lagi pemimpin seperti Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang berasal dari pondok pesantren," kata Adhyaksa di Bumi Perkemahan Selawang Segantang, Koba, Bangka Belitung, Selasa.
Dalam rangkaian kegiatan Perkemahan Pelajar Madrasah Nasional III, dia mengajak para anggota Pramuka dari madrasah agar terinspirasi menjadi pemimpin bangsa sebagaimana dapat diperankan oleh Gus Dur yang berasal dari kalangan keagamaan.
Setiap anggota Pramuka, kata dia, harus mampu berperan di manapun berada. Meniru filosofi tunas kelapa sebagai lambang Pramuka dengan buah jenis ini dapat tumbuh di banyak tempat dan memberi manfaat di mana saja.
Begitu juga, lanjut dia, Pramuka harus dapat berperan bagi bangsa, apapun peran yang dimiliki. Akan sangat baik jika anggota Pramuka menjadi pemimpin negeri di masa mendatang.
"Akan hadir pemimpin dari sini. Jadi apapun kita harus berguna seperti tunas kelapa lambang Pramuka," kata dia.
Sementasra Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang juga merupakan anggota Pramuka semasa di Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo, mengatakan Pramuka harus dapat terus menguatkan persatuan dan kesatuan Indonesia.
"Harus bisa membangun masyarakat, bukan meruntuhkan sendi-sendi bermasyarakat. Agar juga menghargai perbedaan dan menjaga NKRI," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Saya sangat ingin hadir lagi pemimpin seperti Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang berasal dari pondok pesantren," kata Adhyaksa di Bumi Perkemahan Selawang Segantang, Koba, Bangka Belitung, Selasa.
Dalam rangkaian kegiatan Perkemahan Pelajar Madrasah Nasional III, dia mengajak para anggota Pramuka dari madrasah agar terinspirasi menjadi pemimpin bangsa sebagaimana dapat diperankan oleh Gus Dur yang berasal dari kalangan keagamaan.
Setiap anggota Pramuka, kata dia, harus mampu berperan di manapun berada. Meniru filosofi tunas kelapa sebagai lambang Pramuka dengan buah jenis ini dapat tumbuh di banyak tempat dan memberi manfaat di mana saja.
Begitu juga, lanjut dia, Pramuka harus dapat berperan bagi bangsa, apapun peran yang dimiliki. Akan sangat baik jika anggota Pramuka menjadi pemimpin negeri di masa mendatang.
"Akan hadir pemimpin dari sini. Jadi apapun kita harus berguna seperti tunas kelapa lambang Pramuka," kata dia.
Sementasra Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang juga merupakan anggota Pramuka semasa di Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo, mengatakan Pramuka harus dapat terus menguatkan persatuan dan kesatuan Indonesia.
"Harus bisa membangun masyarakat, bukan meruntuhkan sendi-sendi bermasyarakat. Agar juga menghargai perbedaan dan menjaga NKRI," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017