Jakarta (Antara Babel) - Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Amirsyah Tambunan mengimbau umat Islam menjadikan bulan suci Ramadhan sebagai momentum kebangkitan spiritual berdasarkan iman, ilmu dan amal soleh guna mewujudkan kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial demi terwujudnya kemaslahatan.

"MUI menyerukan kepada umat Islam agar memasuki bulan Ramadhan 1438 Hijriyah dengan penuh keimanan dan keikhlasan," kata Amirsyah di Jakarta, Jumat.

Dia juga meminta kaum Muslimin agar mengembangkan sikap toleransi di bulan puasa serta tidak terjebak pada pertentangan termasuk perbedaan paham keagamaan.

Sikap konsumtif, boros dan sia-sia, kata dia, sebaiknya dihindari karena hanya akan mendatangkan kemudharatan bagi diri sendiri dan orang lain.

Sementara bagi kalangan yang mampu, Amirsyah mengimbau untuk memanfaatkan bulan Ramadhan guna meningkatkan ibadah dan amal shalih dengan membantu kaum lemah/dhuafa melalui penyaluran zakat, infaq, sedekah, wakaf dan amal sosial lainnya.  

Untuk aparat penegak hukum, kata dia, supaya menindak tegas berbagai bentuk pelanggaran hukum yang dapat mengganggu kekhusyu'an dan kekhidmatan selama menjalankan ibadah puasa Ramadhan seperti peredaran minuman keras (miras), tempat hiburan malam dan praktek prostitusi.

MUI juga mengimbau kelompok masyarakat agar menghindari tindakan kekerasan, seperti main hakim sendiri, "sweeping" dan pelanggaran hukum lainnya.

Pemerintah akan menggelar sidang isbat pada Jumat (36/5) sore untuk menentukan awal bagi umat Muslim menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1438 H. Sebelumnya Ormas Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadhan jatuh pada Sabtu 27 Mei 2017.

Pewarta: Anom Prihantoro

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017