Sungailiat, 26/5 (Antara) - Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ridwan mengatakan nelayan di daerahnya menghentikan kegiatan melaut selama dua atau tiga hari pada awal Ramadhan.

"Sudah menjadi tradisi pada hari-hari pertama awal Ramadhan para nelayan libur melaut dan memilih berkumpul dengan keluarga," katanya di Sungailiat, Jumat.

Dia menyebutkan aktivitas nelayan melaut kembali akan normal seperti biasanya setelah melewati hari kedua atau ketiga dan biasanya nelayan berangkat melaut setelah makan sahur.

"Akibat tidak melaut selama beberapa hari tentu akan berdampak pada menurunnya pasokan ikan di pasar dan biasanya juga akan mengalami peningkatan harga dibanding hari biasa," katanya.

Dia juga mengimbau seluruh nelayan yang beragama Islam agar tetap menjalankan ibadah puasa yang sudah menjadi kewajiban. "Menjalankan ibadah puasa tidak akan mengurangi hasil tangkapan di laut," katanya.

Jumlah nelayan di sentra produksi penangkapan di Kabupaten Bangka mencapai 7.000 orang lebih dengan menggunakan kapal penangkapan rata-rata dibawah 10 GT dengan alat tangkap yang ramah lingkungan.

"Para nelayan menggunakan alat tangkap yang tidak melanggar ketentuan hukum seperti jaring, bubu, pancing dan jenis alat tangkap yang aman lainnya," katanya.

Pewarta: Kasmono

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017