Pangkalpinang (Antara Babel) - Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Gontor Cabang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar silaturahim untuk semakin menumbuhkan semangat kebhinekaan di kalangan alumni dan para santri Pondok Gontor di daerah itu.

"Dalam agenda silaturahim kali ini panitia mengambil tema peran dan kiprah santri Gontor dalam menjaga kebhinekaan di Indonesia bertujuan untuk menumbuhkan kembali semangat persatuan dan kesatuan," kata Wakil Ketua IKPM Gontor Cabang Kepulauan Babel, Ediarusdi Zainal Ilmi di Pangkalpinang, Rabu.

Ia menerangkan nilai kebhinekaan yang dianut oleh bangsa Indonesia sangat erat kaitannya dengan konsep agama Islam yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta atau rahmatan lil alamin.

"Pondok Gontor berdiri di atas semua golongan sehingga sama dengan semangat mendirikan bangsa Indonesia yang lahir berlatar belakang keberagaman," ujarnya.

Menurut dia, seseorang yang pernah mengenyam pendidikan di Pondok Gontor telah menyatakan dirinya seorang santri yang siap menyebarkan dan mengajarkan tentang kebaikan dan perdamaian.

"Santri Gontor selalu bersedia menyumbangkan pikiran dan hartanya untuk menegakkan persatuan dan kesatuan di Indonesia," ujarnya.

Wakil Ketua Kwarnas Pramuka yang juga alumni Pondok Gontor, Marbawi mengatakan bahwa sejarah Pondok Gontor sebagai bagian dari Indonesia sejak ide kebangsaan menjadi roh perjuangan seluruh umat Islam untuk merdeka.

"Perjuangan Indonesia bukan hanya melibatkan kaum nasionalis namun juga menyertakan kaum agamis," katanya.

Ia menambahkan pendidikan di Pondok Gontor telah menyatukan antara paham kebangsaan dengan agama Islam sehingga apabila santri berkomitmen dengan agamanya maka secara otomatis berkomitmen dengan tanah air Indonesia.

"Pondok Gontor memiliki prinsip bahwa kehadiran pondok dapat berdiri di atas dan untuk semua golongan sehingga diharapkan santri agar mampu menjaga semangat berkomitmen bagi agama maupun negaranya," ujarnya.

Menurut dia, saat ini masih terjadi sikap mempertentangkan antara Pancasila dengan Islam yang menganggap bahwa ideologi Indonesia tersebut tidak sesuai dengan ajaran Islam.

"Sejarah menyatakan Pancasila merupakan penjelmaan dari buah pemikiran dari para pendiri bangsa yang nilai dasarnya tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam," katanya.

Pewarta: Mahendra

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017