Bandung (Antara Babel) - TNI bersama kepolisian dan tokoh masyarakat berupaya mendamaikan tawuran warga antarkampung di Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang disebabkan adanya salah paham efek dari mengkonsumsi minuman keras.

"Kami antisipasi agar tak terjadi aksi balas dendam, situasinya masih kondusif dan terus dipantau," kata Komandan Koramil Pameungpeuk, Kapten Darso saat dihubungi wartawan di Garut, Rabu.

Ia menuturkan, kelompok warga di Kecamatan Pameungpeuk terlibat perkelahian, Rabu dini hari yang menyebabkan satu orang mengalami luka bacok hingga harus mendapatkan penanganan medis di Rumah Sakit Umum Daerah Pameungpeuk.

Korban luka, kata Darso, adalah Bobi (16) warga Kampung Segleng, Desa Paas, akibat perkelahian dengan sejumlah orang yang diduga warga Kampung Cikoneng, Desa Pameungpeuk.

"Ada sekitar enam orang yang melakukan pengeroyokan," katanya.

Ia menyampaikan, hasil informasi yang dihimpun, sebelum terjadi pengeroyokan, Bobi berkelahi dengan salah seorang warga Kampung Cikoneng setelah mengkonsumsi minuman keras.

Pelaku pengeroyokan, kata dia, kabur menggunakan sepeda motor, meninggalkan korban dengan luka robek di bibir, kepala, dan luka tusuk di pinggang.

Upaya mencegah perkelahian antarkampung, kata Darso, jajarannya bersama sejumlah polisi melakukan penjagaan di dua daerah yang berkonflik.

Terkait pelaku yang mengeroyok korban, kata Darso, sudah diamankan, untuk selanjutnya tokoh masyarakat dari dua kampung dikumpulkan agar persoalan tersbeut tidak berkepanjangan.

"Petugas kepolisian dan TNI melakukan penjagaan agar konflik tak berkepanjangan," katanya.

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017