Pamekasan (Antara Babel) - Dua orang pendukung klub sepak bola Persepam Madura Utama luka-luka akibat bentrok dengan aparat di halaman Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan, Jawa Timur, Sabtu petang.
"Saat ini kedua suporter itu di Puskesmas Teja, dan kami sudah meminta offisial saudara Mahdi untuk datang ke sana," kata Media Officer klub sepak bola Persepam Madura Utama Fauzi di lokasi bentrok di halaman Stadion Pamekasan, Sabtu malam.
Belum diketahui nama kedua pendukung yang luka-luka akibat bentrok dengan petugas itu. "Informasinya kepala terluka, makanya kami meminta ada panitia yang mengecek ke sana," ujar Fauzi.
Bentrok ratusan pendukung klub sepak bola asal Kabupaten Pamekasan itu setelah mereka menyampaikan aspirasi tentang keinginannya agar manajemen Persepam diubah, karena selama ini klub itu sering kalah, dan terancam terdegradasi dari Liga 2 Indonesia.
Saat itu, Manajer Persepam Nadi Mulyadi menemui langsung para pendukung dan menjanjikan secepatnya akan dilakukan perubahan struktur manajemen.
Nadi selanjutnya meninggalkan kerumunan pendukung itu, tapi pendukung fanatik Persepam itu justru merangsek maju.
Aksi saling dorong antara pendukung dan petugas akhirnya terjadi.
Suasana kian memanas setelah beberapa pendukung melempari petugas dengan botol air mineral dan mengenai muka petugas yang mengamankan aksi itu, saat petugas menghalangi pendukung untuk terus merangsek maju mendekati pihak manajemen Persepam.
Petugas yang terkena lemparan reaktif dan mengejar pelaku. Beberapa pendukung terlihat terkena pukulan petugas.
Aksi kejar-kejaran antara petugas dengan pendukung juga terjadi, karena sebagian pendukung yang kebanyakan berusia remaja ini melakukan perlawanan.
Bentrok antara petugas dengan pendukung berlangsung sekitar 30 menit, dan berhasil reda, setelah beberapa polisi senior, dan Provos Polres Pamekasan bersama ofisial Persepam Madura Utama dan pendukung senior bersama-sama meredam bentrok itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Saat ini kedua suporter itu di Puskesmas Teja, dan kami sudah meminta offisial saudara Mahdi untuk datang ke sana," kata Media Officer klub sepak bola Persepam Madura Utama Fauzi di lokasi bentrok di halaman Stadion Pamekasan, Sabtu malam.
Belum diketahui nama kedua pendukung yang luka-luka akibat bentrok dengan petugas itu. "Informasinya kepala terluka, makanya kami meminta ada panitia yang mengecek ke sana," ujar Fauzi.
Bentrok ratusan pendukung klub sepak bola asal Kabupaten Pamekasan itu setelah mereka menyampaikan aspirasi tentang keinginannya agar manajemen Persepam diubah, karena selama ini klub itu sering kalah, dan terancam terdegradasi dari Liga 2 Indonesia.
Saat itu, Manajer Persepam Nadi Mulyadi menemui langsung para pendukung dan menjanjikan secepatnya akan dilakukan perubahan struktur manajemen.
Nadi selanjutnya meninggalkan kerumunan pendukung itu, tapi pendukung fanatik Persepam itu justru merangsek maju.
Aksi saling dorong antara pendukung dan petugas akhirnya terjadi.
Suasana kian memanas setelah beberapa pendukung melempari petugas dengan botol air mineral dan mengenai muka petugas yang mengamankan aksi itu, saat petugas menghalangi pendukung untuk terus merangsek maju mendekati pihak manajemen Persepam.
Petugas yang terkena lemparan reaktif dan mengejar pelaku. Beberapa pendukung terlihat terkena pukulan petugas.
Aksi kejar-kejaran antara petugas dengan pendukung juga terjadi, karena sebagian pendukung yang kebanyakan berusia remaja ini melakukan perlawanan.
Bentrok antara petugas dengan pendukung berlangsung sekitar 30 menit, dan berhasil reda, setelah beberapa polisi senior, dan Provos Polres Pamekasan bersama ofisial Persepam Madura Utama dan pendukung senior bersama-sama meredam bentrok itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017