Pangkalpinang (Antara Babel) - Badan Informasi Geospasial (BIG) menilai informasi geospasial dapat membantu pemerintah daerah dalam perencanaan pembangunan agar tepat sasaran.
"Cakupan penampakan informasi geospasial dapat menjadi simulasi perencanaan pembangunan infrastruktur bagi pemerintah daerah sehingga program pembangunan dapat tepat sasaran," kata pejabat Bagian Pemetaan Rupabumi Skala Besar BIG, Ade Komara Mulyana di Pangkalpinang, Selasa.
Ia menerangkan simulasi melalui informasi geospasial dapat dicontohkan dengan menghitung luasan area pelayanan kesehatan masyarakat melalui peran puskesmas, sehingga apabila pemerintah daerah akan membangun infrastruktur
kesehatan dapat dilakukan di daerah yang minim pelayanan.
"Kami mencontohkan simulasi menggunakan informasi geospasial dengan memetakan radius cakupan area pelayanan kesehatan masyarakat sehingga pembangunan infrastruktur kesehatan dapat tepat sasaran di daerah yang masih minim menerima pelayanan kesehatan," ujarnya menambahkan.
Selain itu, informasi geospasial dalam perkembangannya juga dapat digunakan dalam menganalisa sebaran permukiman kumuh di suatu daerah dengan kriteria sesuai dari Kementerian Sosial.
"Pemetaan sebaran permukiman kumuh tersebut cukup membantu sehinggga distribusi bantuan sosial oleh pemerintah dapat tersalurkan secara tepat sasaran bagi keluarga yang membutuhkan," ujarnya.
Kepala BIG Hasanuddin Z Abidin mengatakan ketersediaan informasi geospasial yang akurat dan terpercaya dapat meningkatkan pengambilan keputusan mengenai kebijakan pembangunan daerah lebih efektif, efisien dan komunikatif.
"Peran informasi geospasial dalam perencanaan pembangunan meliputi dasar perencanaan, perencanaan ruang, dan pengelolaan pertanahan sehingga apabila digabungkan dengan data statistik dapat memberikan basis data perencanaan pembangunan yang akurat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Cakupan penampakan informasi geospasial dapat menjadi simulasi perencanaan pembangunan infrastruktur bagi pemerintah daerah sehingga program pembangunan dapat tepat sasaran," kata pejabat Bagian Pemetaan Rupabumi Skala Besar BIG, Ade Komara Mulyana di Pangkalpinang, Selasa.
Ia menerangkan simulasi melalui informasi geospasial dapat dicontohkan dengan menghitung luasan area pelayanan kesehatan masyarakat melalui peran puskesmas, sehingga apabila pemerintah daerah akan membangun infrastruktur
kesehatan dapat dilakukan di daerah yang minim pelayanan.
"Kami mencontohkan simulasi menggunakan informasi geospasial dengan memetakan radius cakupan area pelayanan kesehatan masyarakat sehingga pembangunan infrastruktur kesehatan dapat tepat sasaran di daerah yang masih minim menerima pelayanan kesehatan," ujarnya menambahkan.
Selain itu, informasi geospasial dalam perkembangannya juga dapat digunakan dalam menganalisa sebaran permukiman kumuh di suatu daerah dengan kriteria sesuai dari Kementerian Sosial.
"Pemetaan sebaran permukiman kumuh tersebut cukup membantu sehinggga distribusi bantuan sosial oleh pemerintah dapat tersalurkan secara tepat sasaran bagi keluarga yang membutuhkan," ujarnya.
Kepala BIG Hasanuddin Z Abidin mengatakan ketersediaan informasi geospasial yang akurat dan terpercaya dapat meningkatkan pengambilan keputusan mengenai kebijakan pembangunan daerah lebih efektif, efisien dan komunikatif.
"Peran informasi geospasial dalam perencanaan pembangunan meliputi dasar perencanaan, perencanaan ruang, dan pengelolaan pertanahan sehingga apabila digabungkan dengan data statistik dapat memberikan basis data perencanaan pembangunan yang akurat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017