Pangkalpinang (Antara Babel) - Peserta penjaringan calon anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mempertanyakan transparansi kinerja tim seleksi dalam mengonversi angka atau nilai dari tahapan tes yang telah dilakukan.
"Saya sebagai salah satu peserta penjaringan calon anggota Bawaslu Kepulauan Babel mempertanyakan transparansi kinerja tim seleksi dalam mengonversi nilai tes tertulis, psikologi dan kesehatan tahap I yang telah dilakukan," kata peserta penjaringan calon anggota Bawaslu Kepulauan Babel, Syawaludin di Pangkalpinang, Senin.
Ia menerangkan, tim seleksi telah mengumumkan hasil tiga tahapan tes yang dilakukan melalui pengumuman Nomor 012/TIMSEL/BAWASLU-BB/VIII/2017 yang mengundang 12 orang untuk mengikuti tahapan tes selanjutnya.
"Transparansi tim seleksi perlu dipertanyakan karena nama saya memperoleh peringkat pertama dalam tes tertulis dengan sistem CAT namun tidak masuk dalam daftar 12 peserta yang lolos ke tahapan berikutnya," ujarnya.
Menurut dia, penghitungan tes secara keseluruhan dipengaruhi oleh hasil tes sistem tes tertulis CAT yang memiliki bobot 70 persen apabila dibandingkan dengan tes kesehatan dan psikologi seperti yang disampaikan ketua tim seleksi, Hatamar Rasyid kepada peserta penjaringan.
"Tim seleksi dinilai kurang mempertimbangkan hasil dari tes tertulis melalui sistem CAT yang memiliki obyektifitas dan transparansi yang tinggi," terangnya.
Syawaludin mengatakan menjadi bagian dari Bawaslu Kepulauan Babel yang memiliki tugas mengawasi agenda pemilihan umum diperlukan proses yang baik dan benar sesuai dengan mekanisme yang berlaku sehingga dapat menghasilkan calon anggota yang berintegritas.
"Pengumuman tahap pertama penjaringan calon anggota Bawaslu Kepulauan Babel harus dijalankan secara obyektif dan transparan kepada semua peserta penjaringan," ujarnya.
Ia mengatakan sebagai peserta penjaringan memiliki hak untuk melaporkan hasil pengumuman tahapan tes dan kinerja tim seleksi kepada Bawaslu RI sehingga dapat disikapi bersama sehingga dapat terpilih calon anggota yang berkualitas dan berintegritas.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Saya sebagai salah satu peserta penjaringan calon anggota Bawaslu Kepulauan Babel mempertanyakan transparansi kinerja tim seleksi dalam mengonversi nilai tes tertulis, psikologi dan kesehatan tahap I yang telah dilakukan," kata peserta penjaringan calon anggota Bawaslu Kepulauan Babel, Syawaludin di Pangkalpinang, Senin.
Ia menerangkan, tim seleksi telah mengumumkan hasil tiga tahapan tes yang dilakukan melalui pengumuman Nomor 012/TIMSEL/BAWASLU-BB/VIII/2017 yang mengundang 12 orang untuk mengikuti tahapan tes selanjutnya.
"Transparansi tim seleksi perlu dipertanyakan karena nama saya memperoleh peringkat pertama dalam tes tertulis dengan sistem CAT namun tidak masuk dalam daftar 12 peserta yang lolos ke tahapan berikutnya," ujarnya.
Menurut dia, penghitungan tes secara keseluruhan dipengaruhi oleh hasil tes sistem tes tertulis CAT yang memiliki bobot 70 persen apabila dibandingkan dengan tes kesehatan dan psikologi seperti yang disampaikan ketua tim seleksi, Hatamar Rasyid kepada peserta penjaringan.
"Tim seleksi dinilai kurang mempertimbangkan hasil dari tes tertulis melalui sistem CAT yang memiliki obyektifitas dan transparansi yang tinggi," terangnya.
Syawaludin mengatakan menjadi bagian dari Bawaslu Kepulauan Babel yang memiliki tugas mengawasi agenda pemilihan umum diperlukan proses yang baik dan benar sesuai dengan mekanisme yang berlaku sehingga dapat menghasilkan calon anggota yang berintegritas.
"Pengumuman tahap pertama penjaringan calon anggota Bawaslu Kepulauan Babel harus dijalankan secara obyektif dan transparan kepada semua peserta penjaringan," ujarnya.
Ia mengatakan sebagai peserta penjaringan memiliki hak untuk melaporkan hasil pengumuman tahapan tes dan kinerja tim seleksi kepada Bawaslu RI sehingga dapat disikapi bersama sehingga dapat terpilih calon anggota yang berkualitas dan berintegritas.
Editor : Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017