Pangkalpinang (Antara Babel) - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik Subdivisi Regional Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan mengembangkan program "Rumah Pangan Kita" di pulau-pulau kecil agar warga di daerah terpencil mendapatkan kebutuhan pokok berkualitas dengan harga murah.

"Selama ini harga kebutuhan pokok di pulau-pulau kecil tinggi, karena ketersediaan sembako kurang dan biaya pemasokan sembako tinggi," kata Kepala Bulog Subdivre Bangka Tri Novianti di Pangkalpinang, Rabu.

Ia menjelaskan pengembangan program "Rumah Pangan Kita" ini masih dalam penjajakan dan pendataan jumlah pulau kecil berpenghuni di Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan dan Kota Pangkalpinang.

"Mudah-mudahan tahun depan rumah pangan kita sudah ada di pulau-pulau kecil tersebut, sehingga pedagang dan warga tidak perlu lagi berbelanja ke pusat kota/kabupaten," katanya.

Novianti mengatakan harga berbagai kebutuhan pokok "Rumah Pangan Kita" lebih murah atau di bawah harga pasar. Misalnya  gula pasir Rp12.000 per kilogram, beras Rp8.700 per kilogram, minyak goreng Rp12.500 per liter.

"Harga kebutuhan pokok yang ditawarkan kepada masyarakat disesuaikan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah dan ini jelas akan meringan beban warga kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan pokoknya," ujarnya.

Menurut dia saat ini program "Rumah Pangan Kita" sudah dikembangkan di Kota Pangkalpinang dan berjalan dengan baik dalam menjaga stabilitas harga sembako masyarakat di ibukota provinsi ini.

"Kita akan terus kembangkan program ini, karena sangat baik dan membantu warga kurang mampu untuk mendapatkan sembako berkualitas dengan harga terjangkau," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017