Jakarta (Antara Babel) - Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil berharap Pemerintah Indonesia dapat melakukan langkah nyata membantu pengungsi Rohingya yang dapat membuat malu Pemerintah Myanmar.

"Pemerintah Indonesia jika menampung pengungsi etinis Rohingya yang tidak diakui oleh Pemerintah Myanmar, maka Pemerintah Myanmar bisa menjadi malu," kata Nasir Djamil di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis.

Menurut legislator itu, Pemerintah Myanmar tidak mengakui warga negaranya di Rakhine State, sedangkan Indonesia yang bukan negaranya memberikan pertolongan dengan menyediakan tempat penampungan pengungsi.

Hal ini, kata dia, dapat membuat Pemerintah Myanmar menjadi malu.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menambahkan, relawan dari Komite Nasinal Solidaritas Rohingya (KNSR) menyebutkan mereka telah berdialog dengan gubernur Aceh soal upaya membantu pengungsi Rohingya, dan gubernur Aceh menyatakan siap memberikan bantuan.

Aktivis KNSR, Mustafa, mengatakan, dalam dialog antara KNSR dan Gunbernur Aceh, gubernur menyebutkan akan menyiapkan pulau untuk menampung pengungsi Rohingya.

Menurut Nasir Djamil, antara Aceh dan Rohingga, ada kesamaan nasib, yakni sama-sama pernah merasa tertekan.

"Aceh pernah menjadi kawasan DOM (daerah operasi mililer)," katanya.

Jika Pemerintah Indonesia merespons wacana gubernur Aceh untuk menampung pengungsi Rohingya, maka dunia internasional akan memuji Indonesia.

Saat ini sebagian besar pengungsi dari etnis Rohingya, mengungsi di perbatasan Myanmar dan Bangladesh.

Pewarta: Riza Harahap

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017