Surabaya (Antara Babel) - Komando Armada Indonesia Kawasan Timur TNI AL
menggelar pameran sistem kesenjataan dan arsenal. Banyak di antaranya
yang merupakan hasil karya anak bangsa alias buatan dalam negeri ataupun
hasil alih teknologi dari pabrikan negara luar.
"Selain KRI Nagapasa-403, ada beberapa peralatan tempur lain yang merupakan produksi dalam negeri yang dipamerkan di sini," katanya, di sela pameran, Minggu.
Di antara kewajiban yang banyak
disorot itu adalah pemenuhan alit teknologi dari negara/pabrikan pembuat
kepada Indonesia. Akan halnya KRI Nagapasa/403 yang dibuat di Daewoo
Shipping and Marine Engineering di Korea Selatan, transfer pengetahuan
dan teknologi itu dilimpahkan kepada PT PAL Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
Panglima
Komando Armada Indonesia Kawasan Timur TNI AL, Laksamana Muda TNI
Darwanto, menunjukkan salah satu arsenal hasil dari alih teknologi PT
PAL dengan perusahaan dari Korea Selatan adalah kapal selam KRI
Nagapasa-403.
KRI Nagapasa-403403 turut
dipamerkan di dermaga Madura Komando Armada Indonesia Kawasan Timur TNI
AL, Surabaya, 16-17 September.
"Selain KRI Nagapasa-403, ada beberapa peralatan tempur lain yang merupakan produksi dalam negeri yang dipamerkan di sini," katanya, di sela pameran, Minggu.
UU
Nomor 16/2012 tentang Industri Pertahanan mengharuskan berbagai
presyaratan dalam pengadaan sistem dan peralatan pertahanan. Dalam
halnya sistem dan peralatan perang itu belum bisa dibuat di dalam
negeri, maka pembelian dari luar negeri dibolehkan dengan sejumlah
kewajiban.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017